Sabtu 17 Sep 2022 09:28 WIB

Kisah Prof Azyumardi Azra Yang Terpapar Virus Covid-19 di Malaysia

Azyumardi kini di rawat di RS Serdang, Selangor, Malaysia.

Cendekiawan Muslim,  Professor Azyumardi Azra,  terpapar virus Covid-19. Virus itu baru diketahui bersarang di tubuhnya saat ditangani di RS Serdang, Malaysia, Jumat (16/9) petang.
Foto:

Tanpa Swab

Indonesia, seperti halnya Malaysia telah menghapus keharusan Swab Antigen/ PCR untuk perjalanan luar negeri. Kondisi itu membuat penumpang pesawat yang terpapar Covid-19 dalam kategori orang tanpa gejala ( OTG) sulit terdeteksi. Baru seminggu lalu, Pemerintah Malaysia menghapuskan larangan memakai masker di dalam ruangan.

Saya mengenal Prof Azyumardi cukup lama. Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985). Kesamaan isu atau topik yang kami bahas dalam tulisan masing- masing semakin  mengeratkan hubungan.

Semasa pandemi Covid-19 kami intens berkomunikasi. Usia kami sama-rentan terpapar Covid-19, sehingga pemerintah mengatur sebaiknya beraktivitas  dari rumah saja. Suatu hari di tahun lalu, anak cucunya tertular Covid-19. Ia mengontak saya minta dicarikan Ivermectin, obat cacing yang terkenal itu. Yang dipercaya sebagian masyarakat bisa melawan virus Covid-19 meski dilarang pemerintah untuk digunakan menyembuhkan Covid-19. 

Masa itu, obat tersebut sangat sulit mencarinya, harganya di pasaran ikut dimainkan karena diburu banyak orang. Kebetulan saya memiliki stok, maka saya kirimlah ke beliau.

"Alhamdulillah, anak cucu berangsur baik, sudah keluar keringat. Terima kasih Pak Ilham," ucapnya.

Komunikasi semakin  intens sejak pria kelahiran 67 tahun lalu itu ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers. Begitu menjabat kasus  di dunia pers terus meningkat, membuatnya praktis sejak itu siang malam beraktivitas. Masalah yang paling menyedot perhatiannya adalah RUU KUHP yang mengancam kemerdekaan pers. Ia terjun langsung menghadiri  Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR-RI.

Kolumnis yang sangat produktif itu sering mengirimi saya link tulisannya membahas pelbagai topik di berbagai media kemudian kita bahas bersama. Demikian sebaliknya.

Rabu ( 14/9) lalu kami masih bertegur sapa. Hari itu beliau  sedang berada di Padang, Sumatera Barat. Saya ketahui dari fotonya ketika bersama wartawan Sumbar menghadiri jamuan makan siang Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi Ansharullah.

Foto saya peroleh dari rekan Zulnadi, wartawan senior Pemred Semangat.com di Padang yang hadir dalam jamuan itu. Foto itu kemudian saya forward ke beliau. Seperti biasa dia pun merespons cepat di WA. "Terima kasih Pak Ilham. Kolomnya ditunggu," ucapnya.  Dalam kunjungannya di Sumatera Barat, Azyumardi sempat ke Bukit Tinggi dan mengunjungi keluarganya di Batu Sangkar. Kuat dugaan lantaran kecapean melakukan perjalanan dinas yang membuat kondisinya drop dan dengan mudah diserang virus Covid-19 yang secara obyektif sebenarnya penyebarannya sudah menurun di Indonesia dan di berbagai belahan dunia.

Intelektual segudang prestasi 

Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE  dikenal luas sebagai cendekiawan muslim.Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia. Pada 2022, Azyumardi terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Saya dikirimi foto sewaktu ia mengenakan selang  oksigen masih di dalam pesawat hingga foto ia dirawat di ruang di ICU RS. Doa kami untuk kesembuhanmu segera Prof.  Semoga Allah SWT segera mengabulkannya dengan memberi kesembuhan kepada cendekiawan penting Indonesia  yang berpembawaan  humble namun sangat kritis itu. Amin, YRA.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement