REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) Totok Imam Santoso menyampaikan, rencana untuk menambah satuan teritorial, baik komando distrik militer (kodim) maupun komando rayon militer (koramil) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Ke depan rencana kita akan menambah apakah itu kodim atau penambahan koramil karena saya lihat koramil (jumlahnya) baru 17, sedangkan kodim baru lima. Mungkin nanti kita tambah," kata Totok didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) PD XIV Hasanuddin Desi Totok Imam saat kunjungan kerja di Kota Kendari, Provinsi Sultra, Kamis (15/9/2022).
Di Markas Kodim 1417/Kendari, Totok menyampaikan, Kodam Hasanuddin sedang menyusun konsep penambahan jumlah satuan teritorial. Hal itu mengingat di Provinsi Sultra terdapat 17 kabupaten/kota. Sedangkan jumlah kodim yang berdiri baru ada lima.
Dalam kunjungan itu, Totok disambut Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto. Mantan gubernur Akmil tersebut memberikan pengarahan kepada seluruh personel militer, PNS maupun ibu-ibu Persit KCK Cabang L Kodim 1417/Kendari.
Totok juga menyampaikan slogan 6K kepada ratusan personel Kodim Kendari, yakni karakter, kapabel, kontemporer, kompak, kesemestaan, dan kerakyatan. Slogan 6K sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada negara dan bangsa, khususnya di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin.
"Kemarin saya bersilaturahim dengan Pak Gubernur beserta Forkopimda, dan juga para tokoh masyarakat, agama, dan adat, beliau menerima kita dengan baik dan 6K ini cocok dengan apa yang menjadi keinginan pemerintah daerah," kata Totok.
Dia juga sempat menjalankan perintah yang diberikan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengenai ketahanan pangan dan ketahanan sosial di wilayah Kendari. Termasuk penanganan Covid-19 dan masalah stunting. "Perkembangan Covid-19 alhamdulillah kemarin ada laporan dari Danrem dan forkopimda sudah bisa ditekan," ujar Totok.
Dia mengaku, senang karena mendapat laporan dari Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Ketua DPRD Kendari Subhan dan jajaran forkopimda, angka stunting di ibu kota Provinsi Sultra di angka 20 persen atau di bawah nasional 24 persen.