Rabu 14 Sep 2022 05:01 WIB

Survei LPMM: Kebijakan dan Program Airlangga Menjadikannya Capres Kuat 2024

Sebanyak 58 persen reponden ingin soso presiden berdasarkan kinerjanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait pengendalian inflasi di daerah di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Dalam keterangan pers tersebut Airlangga meminta gubernur dan wali kota untuk menurunkan angka inflasi di bawah 5 persen.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait pengendalian inflasi di daerah di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Dalam keterangan pers tersebut Airlangga meminta gubernur dan wali kota untuk menurunkan angka inflasi di bawah 5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) menemukan mayoritas publik menilai kebijakan dan program Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto paling banyak membantu masyarakat. Direktur Eksekutif LPMM Alamsyah Wijaya menuturkan, sebanyak 79,4 persen dari 1.988 responden menilai kebijakan Airlangga selama dua tahun terakhir ini dinilai paling banyak membantu kesulitan ekonomi masyarakat.

“Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh bakal capres yang kebijakan dan programnya banyak membantu masyarakat disaat kesulitan ekonomi keluarganya akibat dampak Covid-19 dan penanggulang Covid-19. Hal ini tercermin dari 79,4 persen jawaban respoden,” tutur Alamsyah dalam keterangan, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga

Alamsyah menambahkan, di urutan kedua, sebanyak 40,2 persen responden menilai kebijakan dan program Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dirasakan masyarakat terkait memberi rasa aman saat pandemi Covid-19 di Indonesia. Selanjutnya, 40,2 persen responden menilai kebijakan Ketua DPR Puan Maharani banyak memengaruhi kehidupan masyarakat saat Covid-19.

Temuan ini berbanding lurus dengan hasil uji preferensi pilihan publik jika Pilpres 2024 digelar saat survei. “Dengan pertanyaan tertutup, nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 29,2 persen responden, kemudian di urutan kedua nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 21,0 persen responden,” ujar Alamsyah.

Di urutan ketiga, muncul nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang dipilih sebanyak 12,7 persen responden. Sementara, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hanya dipilih 7,1 responden dan Puan Maharani dipilih 4,1 responden.

Masih dalam survei yang sama, LPMM melakukan simulasi nama tokoh jika dipasangkan sebagai capres-cawapres. Hasilnya, pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan paling banyak dipilih. “Tingkat keterpilihannya 45,6 persen, disusul Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar yang dipilih sebanyak 19,1 persen responden,” ujar Alamsyah. Di urutan ketiga, nama Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Puan Maharani hanya dipilih sebanyak 14,2 persen responden.

Dalam simulasi lain, Airlangga yang dipasangkan dengan Andika Perkasa juga menjadi pilihan terbanyak responden. “Airlangga Hartarto-Andika Perkasa dipilih sebanyak 34,2 persen responden,” tegas Alamsyah.

Di urutan kedua, muncul nama Prabowo Subianto-Puan Maharani yang dipilih sebanyak 30,1 persen responden. Sementara, urutan selanjutnya ada nama Ganjar Pranowo-Anies Baswedan yang dipilih 19,5 persen, disusul Sandiaga Uno-AHY yang dipiliih 12,5 persen responden.

Alamsyah menilai, keterpilihan Airlangga wajar karena hasil survei LPMM juga menemukan mayoritas responden ingin kriteria capres 2024 merupakan sosok yang selalu berpihak pada kepentingan rakyat, yakni sebanyak 95,7 persen. Disusul 93,7 persen capres harus memiliki rekam jejak yang kinerjanya sudah dirasakan masyarakat Indonesia. Sebanyak 92,8 persen responden ingin capres yang mau bekerja keras.

“Masyarakat jengah dan bosan dengan pemimpin bangsa yang cenderung berwibawa menjaga sikapnya dengan publik," tegas Alamsyah. Kondisi ini tercermin dari temuan sebanyak 58 persen responden ingin sosok presiden berdasarkan kinerjanya selama menjadi pejabat negara dapat dirasakan dan meningkatkan kualitas kehidupan keluarga masyarakat.

Survei LPMM digelar pada 22 Agustus hingga 4 September 2022. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dan sambungan telepon menggunakan metode multistage random sampling dari 1.988 responden. Margin of error survei sekitar 2,2 dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement