Senin 12 Sep 2022 10:47 WIB

Pengemudi Ojek Online akan Unjuk Rasa di Blok M, Polisi Siagakan 100 Personel

Di Pasaraya Blok M, terdapat kantor pusat perusahaan pemilik aplikasi ojek online.

[Foto ilustrasi] Polsek Kebayoran Baru menyiagakan sedikitnya 100 personel untuk antisipasi demo ojek daring di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang.
Foto: Prayogi/Republika.
[Foto ilustrasi] Polsek Kebayoran Baru menyiagakan sedikitnya 100 personel untuk antisipasi demo ojek daring di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Baru menyiagakan sedikitnya 100 personel untuk antisipasi demo ojek online (ojol) atau daring di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang. Rencana demo ojek daring akan dilaksanakan mulai pukul 11.00 WIB.

Di Pasaraya Blok M, terdapat salah satu kantor pusat perusahaan pemilik aplikasi ojek online, Gojek. "Kami menyiapkan 100 personel untuk rencana demo ojol nanti," kata Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Donni Bagus Wibison saat dihubungi, Jakarta, Senin.

Baca Juga

Tuntutan elemen masyarakat dalam aksi Senin ini masih sama, yakni menolak kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif pengemudi ojek daring (online). Terkait dengan pengalihan arus lalu lintas, polisi akan melihat kondisi saat di lokasi nanti, tetapi tetap melakukan pengaturan lalu lintas.

"Pengalihan arus melihat kondisi nanti, namun kami tetap melakukan pengaturan lalu lintas," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Edi Suprianto.

Selain itu, polisi mengimbau masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa untuk tertib dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelumnya, beberapa elemen massa yang akan berunjuk rasa di antaranya dari komunitas ojek daring (online) dan sejumlah organisasi mahasiswa pada Jumat.

"Kelompok elemen masyarakat tersebut menyampaikan aspirasinya terkait BBM ini di DPR, Patung Kuda dan LBH, Menteng, Jakarta Pusat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta.

Kepolisian juga akan melakukan pengawasan terhadap massa yang menggelar aksi unjuk rasa tanpa pemberitahuan. "Kemudian ada elemen lain yang tidak memberitahukan, ini kita antisipasi dan kita awasi," tambahnya.

Pemerintah sebelumnya menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement