REPUBLIKA.CO.ID,CIPONDOH--Deretan sepeda motor dan kendaraan roda empat terparkir ramai di Perumahan Cluser Italy Banjar Wijaya, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Ahad (11/9/2022). Warga berbondong-bondong berjalan dari kantong parkir menuju lokasi Festival Danau Kalpataru, gelaran menarik yang disajikan warga perumahan sekitar bernuansa 'Kampung Wisata'.
Para warga tumpah ruah di berbagai titik dalam gelaran festival tersebut. Sebagian meramaikan deretan gerai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan berbelanja jajanan. Kursi-kursi di bagian panggung juga dipenuhi warga yang menonton musik marawis yang tengah diperlombakan.
Keseruan juga terlihat dari sebagian warga lainnya yang asyik mengayunkan sampan di atas kano yang berlayar di Danau Kalpataru dengan pemandangan pepohonan serta tanaman di bibir danau. Para pengunjung festival hilir mudik tak henti menikmati alam, hiburan, serta kuliner yang disajikan dalam festival tersebut. Riang tawa terpancar dari wajah-wajah mereka.
Ketua RW 15 Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, yang juga merupakan panitia Festival Danau Kalpataru, David Yubiantoro mengatakan, festival yang digelar pada 10-11 September 2022 itu merupakan kali keduanya diadakan. Festival Danau Kalpataru perdana digelar pada 2020, tepat di masa pandemi muncul.
David menceritakan asal mula munculnya Kampung Wisata Danau Kalpataru serta gelaran festivalnya. Langkah untuk membangun fasilitas wisata tersebut, diakuinya justru didorong kondisi sulit masa pandemi.
"Festival jilid pertama itu 2020, murni swadaya dari masyarakat karena kita berpikir sedang berusaha membangun di masa pandemi Covid-19 jadi kita maksimalkan untuk bikin karya yok. Kami kemudian bikin hutan kota, sport center, KWT (kelompok wanita tani), masjid, dan akhirnya tertata. Jadi semua berasal dari musibah," ujar David saat ditemui di gelaran Festival Danau Kalpataru di Cipondoh, Ahad (11/9/2022).
David mengatakan, kampung wisata tersebut secara mandiri dibangun bersama-sama warga perumahan sekitar dengan sistem donasi. Warga di perumahan tersebut, kata dia, notabene merupakan pekerja kantoran.
"Uniknya ini kan real estate ya artinya rasa individual kan tinggi banget, tapi kami mengelola SDM, mau gabung dan notabene kerjanya di kantor, seperti kerja di pajak, paspampres, pengusaha, jadi yang biasanya di kantor cuma nunjuk, di sini mau kerja, mau macul. Kita maksimalkan potensi SDM untuk donasi," katanya.
Adapun, titik Kampung Wisata Danau Kalpataru tersebut bahkan dulunya merupakan lokasi pembuangan sampah, kemudian disulap menjadi jauh lebih produktif. "Awalnya ini lokasi yang dijadikan tempat sampah, warga buang sampah lemari hingga kasur di sini, enggak ada warga yang mau ke sini. Di situ saya berpikir iseng-iseng kok saya mau infoin (soal pembuangan sampah) di grup (whatsapp) tapi ditiban dagangan warga jadi infonya enggak maksimal. Saya bilang ke Pak RT untuk bikin festival UMKM yok, biayanya open donation, akhirnya sukses festivalnya omsetnya bisa tembus ratusan juta," katanya.
David menyebut, festival tersebut ditunda untuk diadakan lagi pada 2021 karena kondisi pandemi yang makin parah. Akhirnya kembali digelar di tahun ini dengan konsep yang cukup berbeda dan baru dibanding pada 2020.
Pihaknya menggandeng Pemerintah Kota Tangerang hingga pihak swasta untuk meramaikan festival tersebut. Berbagai dinas di Pemkot Tangerang ikut serta diantaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan menghadirkan perlombaan marawis dan palang pintu, Dinas Kesehatan dengan menghadirkan titik vaksinasi dan imunisasi, termasuk adanya donor darah. Juga Dinas Perpustakaan dengan menyediakan mobil perpustakaan keliling.
Ssmentara itu, dari segi jumlah UMKM yang hadir dalam gelaran tersebut, dari jumlah 40 UMKM pada 2020, kini ada sebanyak 60 UMKM. David berharap dengan adanya kolaborasi tersebut, Kampung Wisata Danau Kalpataru bisa terus berkembang dan event Festival Danau Kalpataru juga berkelanjutan.
"Yang dulu murni warga sini, pada 2022 kita banyak kolaborasi. Kemarin (10 September 2022) acara festival dibuka oleh Wakil Wali Kota Sachrudin sekaligus peresmian Kampung Wisata. Ke depan intinya bagaimana harus menjaga terus konsisten dan jadi sarana alternatif untuk warga Kota Tangerang sebagai destinasi wisata yang gratis karena hampir susah dapatin tempat wisata yang kayak gini di Tangerang," tuturnya.
Plt Kepala Disbudpar Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan, kehadiran Kampung Tematik Wisata Danau Kalpataru serta perayaan festivalnya diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat dalam pengembangan banyak sektor. Terutama perekonomian serta budaya.
"Demi meningkatkan kembali ekonomi kreatif, diadakan festival ini. Dimana ada UMKM, lomba marawis dan palang pintu se-Jabodetabek untuk mengajak masyarakat datang ke Festival Danau Kalpataru. Di sini juga ada wisata edukasi, wisata kano, KWT, rumah bibit," kata Mugiya.
Dia berharap kolaborasi akan terus dilakukan untuk pengembangan sektor ekonomi kreatif di Kota Tangerang. Kampung Tematik diharapkan juga semakin memberi manfaat yakni bagi masyarakat melalui pengembangan UMKM, serta bagi sektor pariwisata meliputi seni dan budaya.