Sabtu 10 Sep 2022 08:35 WIB

Harga Ikan Laut di Kalsel Turun

Kenaikan BBM Berpotensi mempengaruhi nilai jual ikan tangkapan di tingkat nelayan.

Pedagang memilih ikan untuk pembeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ilustrasi
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Pedagang memilih ikan untuk pembeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan Rusdi Hartono mengatakan saat ini harga ikan laut di tingkat pelabuhan mengalami penurunan,walaupun ada kenaikan harga BBM. "Penurunan ini terjadi karena banyaknya tangkapan hasil melaut oleh nelayan. Penurunan harga ini sifatnya sementara," ujarnya di Banjarmasin, Sabtu (10/9/2022).

Misalnya, untuk tiga jenis ikan yang mendominasi jadi pilihan konsumsi masyarakat diantaranya ; peda Rp 35 ribu per kg turun Rp5.000, tongkol Rp12 ribu per kg turun Rp5.000 dan lajang keriting Rp 14 ribu per kg turun Rp1.000.

Baca Juga

Harga itu, kata dia, berdasarkan pantauan per 9 September 2022 di tingkat pelabuhan. Sedangkan nilai jual akan berbeda setelah keluar dari sentral ikan laut di pelabuhan Banjar Raya itu karena pelaku usaha akan menyesuaikan dengan ongkos operasional distribusi.

"Kalau harga ikan ini unik. Sifatnya dinamis, setiap waktu bisa berubah. Terkait harga pasar di luar pelabuhan tergantung jarak dan kesepakatan antara penjual dan pembeli," ujarnya.

Sebagai gambaran, hasil tangkapan dari wilayah nelayan Kalsel di laut Jawa dan Selat Makassar, kisaran totalnya peda 60 ton, lajang 40 ton dan tongkol 45 ton. "Sebaran hasil laut itu dijual ke Kalimantan bagian Selatan, tengah hingga Barat," ujarnya.

Terkait kenaikan BBM, ke depan akan berpotensi mempengaruhi nilai jual di tingkat nelayan hingga ke titik-titik pasar di luar pelabuhan. Menyikapi hal tersebut, pihaknya berencana mengusulkan subsidi BBM untuk empat SPBN pelabuhan di Banjarmasin, Muara Kintap, Batulicin dan Kotabaru.

"Jumlah nelayan di Kalsel ada 26.026. Pengajuan yang bersumber dari APBD ini rencananya memberikan subsidi untuk membantu nelayan menyusul kenaikan harga BBM sekarang," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement