REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Sahbirin Noor menyampaikan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022 mengutamakan kebutuhan pelayanan dasar masyarakat.
Paman Birin, sapaan Gubernur Kalsel ini menyampaikan perubahan APBD mungkin dilakukan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan kebijakan umum, terdapat keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan.
Proses penyusunan perubahan APBD berpedoman pada perubahan RKPD, perubahan kebijakan umum APBD, serta perubahan prioritas plafon anggaran sementara APBD 2022. Diharapkan, perubahan APBD tahun 2022 ini dapat meningkatkan kualitas serta efisiensi keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan terhadap masyarakat.
“Melalui perubahan ini dapat disesuaikan kebutuhan pembiayaan pembangunan, setelah terpengaruh cukup besar oleh pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini. Pandemi Covid-19 yang terus terkendali membuat keuangan daerah bisa lebih fokus terhadap pengalokasian anggaran untuk mendukung program-program dan kegiatan yang berdampak langsung terhadap masyarakat, pemulihan ekonomi, peningkatan daya saing daerah, peningkatan SDM, termasuk anggaran yang dialokasikan untuk menyukseskan MTQ Nasional ke XXIX yang diselenggarakan pada Oktober nanti,” terang Paman Birin.
Dengan komposisi perubahan APBD tahun anggaran 2022 pula, permasalahan kesehatan dan sosial kiranya juga bisa ditangani dengan baik. Layanan kesehatan ditingkatkan dan dapat menekan dampak sosial, seperti kemiskinan dan pengangguran secara maksimal dan berkelanjutan.
“Mudah-mudahan perubahan APBD tahun anggaran 2022 ini memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan pembangunan di Kalimantan Selatan,” ujar Paman Birin di akhir sambutannya.