REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberi perhatian khusus kepada para nelayan yang kesulitan akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pemerintah harus segera mencari solusi tersebut, di mana salah satunya adalah rencana untuk membangun SPBU khusus nelayan (SPBUN).
"Saya kira ide untuk membangun SPBU khusus nelayan merupakan solusi tepat. Karena nelayan akan memiliki pasokan khusus dan tidak perlu kesulitan mengantre solar di pom bensin umum," ujar LaNyalla lewat keterangan tertulisnya, Kamis (15/4).
Kelangkaan solar disebutnya menimbulkan efek domino bagi nelayan, mulai dari sulitnya melaut. Kondisi itu kemudian berdampak pada pendapatan para nelayan dan juga ekonomi keluarganya.
"Kalau mereka tidak dapat melaut mencari ikan artinya mereka tidak ada mata pencaharian. Jika dibiarkan akan terjadi ancaman kemiskinan pada kelompok nelayan dan masyarakat pesisir," ujar LaNyalla.
Di sisi lain, faktanya kini di pasar-pasar tradisional ikan sudah mulai langka akibat nelayan tidak dapat memberikan pasokan yang cukup. Akibatnya harga juga melambung yang masalahnya berasal dari kelangkaan solar tersebut
"Pemerintah harus segera merespon masalah ini dengan cepat. Kekurangan pasokan ikan ke pasar bukan hanya berdampak pada kenaikan harga tetapij uga tidak tercukupinya kebutuhan pangan dan kebutuhan protein," ujar LaNyalla.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja beraudiensi dengan nelayan, di Pasar Ikan Selo Pengantin Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/4/2022). Ridwan Kamil mengatakan, dua topik permasalahan yang menjadi curahan hati (curhat) nelayan.
Yakni terkait pendangkalan sungai tempat dilabuhkannya kapal-kapal nelayan, serta kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menindaklanjuti masalah pendangkalan sungai dengan melakukan pengerukan dan pembersihan sungai.
Sedangkan terkait solar yang langka, Kang Emil menjelaskan, Presiden Jokowi telah memberikan solusi. Yakni dengan menginstruksikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun SPBU khusus nelayan.