Selasa 06 Sep 2022 14:13 WIB

Pertamina Jamin Ketersediaan BBM di Kaimana Hingga 30 Hari

Adanya antrean di SPBU Kaimana karena warga memilih Pertalite daripada jenis BBM lain

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
PT Pertamina Patra Niaga Depot Kaimana, Papua Barat menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Ilustrasi.
Foto: Antara/Indrayadi TH
PT Pertamina Patra Niaga Depot Kaimana, Papua Barat menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIMANA - PT Pertamina Patra Niaga Depot Kaimana, Papua Barat menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Dexlite, di wilayah itu dalam kondisi aman dengan ketahanan selama 30 hari ke depan.

"Stok BBM yang ada di Kaimana yaitu Pertalite, Pertamax, dan Dexlite cukup aman sampai 30 hari ke depan," kata Kepala Depot Pertamina Kaimana Muhammad Wahyu di Kaimana, Papua, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Setiap hari Pertamina menyalurkan tiga jenis BBM itu ke tiga SPBU di Kota Kaimana. Sementara sejumlah Pertashop di wilayah Kaimana dan sekitarnya hanya mendapatkan pasokan dua jenis BBM nonsubsidi yakni Pertamax dan Dexlite. Meski harga BBM sudah naik sejak beberapa hari lalu, tapi hingga kini antrean kendaraan yang mengisi BBM di sejumlah SPBU di Kaimana masih kerap terjadi hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Manajer SPBU Kaimana Tofiq Hamid yang dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan fenomena antrean panjang kendaraan di SPBU di Kaimana lantaran warga lebih memilih Pertalite yang harganya lebih murah dibanding Pertamax. Harga terbaru Pertalite dijual Rp 10.000 per liter dan Pertamax dijual Rp 14.500 per liter.

Setiap bulan SPBU di Kaimana menerima pasokan Pertalite dari Pertamina sebanyak 248 kiloliter (kl) atau jika dibagi per hari rata-rata 5-10 kl. "Kuota Pertalite dari Pertamina ke SPBU sudah dipatok sebanyak 248 kl per bulan. Jumlah itu tidak bisa lagi ditambah karena merupakan jenis BBM bersubsidi. Jika dibagi per hari rata-rata 5-10 kl. Senin dan Selasa kami menerima alokasi 8 kl, Rabu 10 kl, Kamis dan Jumat 8 kl, dan Sabtu 10 kl," jelas Tofiq.

Keterbatasan pasokan Pertalite dari Pertamina, katanya, mengakibatkan kepadatan kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU Kaimana masih kerap terjadi. Apalagi pada pagi hingga tengah hari.

Tofiq menuturkan jajarannya mendapatkan pengarahan dari pihak Pertamina untuk bisa mengurai panjangnya antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM subsidi, terutama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM sejak 3 September. SPBU Kaimana tidak mengalami perubahan waktu beroperasi yakni dibuka mulai Pukul 07.30 WIT hingga tutup pada pukul 20.00 WIT.

Adapun Pertalite baru diterima SPBU Kaimana dari Pertamina sekitar pukul 09.30 WIT. Menurut Tofiq, warga rela antre berjam-jam di depan SPBU untuk menunggu penjualan Pertalite.

"Terus terang saja, masyarakat lebih memilih Pertalite sehingga mereka rela menunggu berjam-jam. Sedangkan untuk Pertamax dan Dexlite stoknya tetap tersedia karena ada juga konsumen yang tidak repot-repot mengantre terlalu lama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement