REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemberangkatan sebanyak 34 perahu tradisional Sandeq dari Pantai Manakarra Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menuju ibu kota negara baru (IKN) ditunda. Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik di Mamuju, Ahad (4/9/2022), mengatakan, penundaan pemberangkatan perahu sandeq Sulbar menuju IKN, karena masih terdapat sejumlah perahu yang mengalami kerusakan dan dilakukan perbaikan di pantai Kota Mamuju.
Ia mengatakan, selain mengalami kerusakan, sejumlah kapal yang akan mendampingi perahu sandeq berlayar menuju IKN, juga kehabisan bahan bakar. "Perahu sandeq ada yang rusak dan dilakukan pengecekan dan perbaikan, sementara kapal yang mengawal Passandeq juga kehabisan bahan bakar sehingga dilakukan pengisian bahan bakar," katanya.
Menurut dia, setelah dilakukan perbaikan dan pengisian bahan bakar maka akan dijadwalkan kembali pelayaran perahu Sandeq menuju IKN. "Pemerintah mengutamakan keselamatan para Passandeqatau orang yang mengemudikan perahu Sandeq sehingga segala persiapan pemberangkatan akan diperhitungkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia juga mengatakan, pemberangkatan perahu Sandeq menuju IKN, juga akan memperhitungkan kondisi cuaca demi keselamatan Passandeq karena akan menyeberangi selat Makassar.
Sebelumnya ribuan warga kota Mamuju menyambut perahu Sandeq yang sebelumnya berlayar dari pantai pelabuhan Tanjung Silopo Kabupaten Polewali Mandar (Polman), menuju pantai Banggae dan pantai Deking di Kabupaten Majene, hingga menuju pantai Kota Mamuju, yang jaraknya sejauh 170 kilometer (3/9/2022).
Menurut Gubernur, perahu tradisional Sandeq Sulbar dijadwalkan akan tiba di IKN pada 9 September 2022 mendatang, setelah perahu Sandeq dapat kembali berlayar menuju IKN dari Kota Mamuju. Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik mengajak, masyarakat Sulbar untuk mendoakan passandeq agar senantiasa diberikan perlindungan dan kesehatan hingga dapat kembali berlayar menuju IKN.
"Rute perahu tradisional Sandeq Sulbar sebelum tiba di IKN, juga akan singgah pada dua pulau yakni pulau Ambo dan Pulau Salissingan, yang kedua pulau itu masih berada di wilayah kepulauan Kecamatan Balabalakang Kabupaten Mamuju. Serta berada di tengah diselat Makassar," katanya.
Kedua pulau itu akan menjadi tempat beristirahat dan transit perahu sandeq sebelum selanjutnya meneruskan perjalannya ke IKN dari wilayah Sulbar. Akmal Malik mengatakan pelaksanaan Festival Sandeq Sulbar menelan anggaran Rp 4,7 miliar dari pihak sponsor dan dukungan swasta, dan anggaran yang dibutuhkan tersebut tidak berasal dari APBD Sulbar.
Menurut dia, Festival Sandeq untuk menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa melalui budaya Sandeq, Pemprov Sulbar memberikan dukungan pembangunan IKN.
"Sebanyak 34 perahu Sandeq akan berlayar ke Pulau Kalimantan sebagai tanda atau simbol yang dibungkus dalam budaya Sulbar, bahwa 34 provinsi di Indonesia siap memberikan dukungan percepatan pembangunan IKN," katanya.