REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) kembali meluncurkan program S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS) dan BI Fast sebagai kelanjutan upaya dalam mengakselerasi pembayaran digital nasional, khususnya di wilayah Soloraya. Kegiatan digelar di halaman Balai Kota Surakarta, sekaligus membuka Festival ADIPATI atau Akselerasi DIgitalisasi PembayAran TerkIni)sebagai pre-event strategis tahunan Solo Great Sale (SGS) pada Ahad (4/9).
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi masyarakat dengan pendapatan ekonomi menengah ke atas. Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya melalui gelaran SGS yang diharapkan dapat menembus target transaksi Rp 1,3 triliun.
"Dengan QRIS dan BI FAST proses transaksi menjadi cepat sehingga UMKM dapat langsung menerima uang untuk perputaran usahanya," katanya.
Di samping itu, QRIS sudah tersambung antar negara dengan Thailand dan ke depan akan diperluas hingga ke ASEAN. QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal (cemumuah) dapat meningkatkan belanja masyarakat, sehingga SGS diharapkan dapat lebih sukses dari tahun sebelumnya.
S.I.A.P QRIS merupakan program pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan yang sehat, inovatif, aman pakai QRIS untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Komitmen S.I.A.P QRIS Peritel Soloraya dalam Festival ADIPATI merupakan kelanjutan upaya digitalisasi ekosistem pembayaran yang sebelumnya sudah diterapkan melalui program S.I.A.P QRIS pada pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan UMKM di Soloraya.
Peresmian S.I.A.P QRIS Peritel Soloraya juga dimeriahkan dengan pelepasan defile Pekan Olahraga dan Seni Bank (Porsebank) Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Soloraya. Terdiri atas 37 kontingen perbankan di area Soloraya dengan total jumlah peserta sejumlah 1.380 orang.
Defile porseni BMPD mengangkat tema digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS dan BI-FAST yang dikomunikasikan melalui berbagai atribut dan atraksi kontingen. Defile porsebank BMPD Soloraya menjadi wujud dukungan dari pelaku industri perbankan.
Terutama untuk mewujudkan penyediaan layanan yang menunjang pembayaran digital bagi masyarakat, dan juga untuk kesuksesan SGS 2021. Melalui inovasi QRIS dan BI-FAST, percepatan digitalisasi daerah melalui layanan transaksi non-tunai yang lebih cepat, mudah, murah, aman, handal, dan seketika sepanjang waktu. "Ini dapat semakin mendorong efisiensi transaksi dalam SGS 2022," katanya.
S.I.A.P. QRIS Peritel dan Porsebank BMPD Soloraya menjadi salah satu rangkaian kegiatan pre-event menuju SGS 2022 yang akan diselenggarakan pada 25 September hingga 30 Oktober 2022 mendatang. Sebanyak 23 ribu tenant berpartisipasi seperti sektor hotel, restaurant, pasar tradisional, pusat perbelanjaan, mall, otomotif, real estate, dan sektor lainnya.
SGS 2022 menargetkan transaksi sebesar Rp 1,3 triliun. SGS 2022 akan lebih mengoptimalisasi penggunaan teknologi digital dalam bertransaksi, diantaranya melalui penggunaan aplikasi Solo Sales Go 2.0 yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Melalui SGS 2022 diharapkan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Soloraya. Utamanya dalam upaya percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) paska pandemi COVID-19.