Jumat 02 Sep 2022 19:38 WIB

Jenazah WNI Bunuh Diri di Jepang Dipulangkan ke Indonesia

Pria 22 tahun bunuh diri setelah tiga bulan bekerja di Jepang.

Seorang WNI yang bekerja di Jepang akan dipulangkan ke Tanah Air setelah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Foto: Wikipedia
Seorang WNI yang bekerja di Jepang akan dipulangkan ke Tanah Air setelah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jenazah seorang pria warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan bunuh diri di Jepang akan dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu (3/9/2022). Hingga saat ini belum diketahui alasan bunuh diri.

"Penerbangan besok dengan pesawat Garuda Indonesia, rencananya besok tiba di Indonesia," kata Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (Tokyo) Ali Sucipto, Jumat (2/9/2022).

Baca Juga

Rencananya, lanjut dia, jenazah akan dibawa ke kediamannya. Yaitu di Jawa Tengah, tempat jenazah pria berusia 22 tahun itu berasal.

Ali mengatakan belum diketahui penyebab pria tersebut mengakhiri hidupnya pada 25 Agustus lalu.

Pria tersebut sehari-hari bekerja di bidang konstruksi pipa saluran air. Ia baru tiga bulan bekerja di Jepang.

Ali menambahkan bahwa KBRI Tokyo juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan tempat WNI itu bekerja. Jenazah pria tersebut telah dimandikan secara Islam pada Kamis (1/9/2022) setelah ditemukan tak bernyawapada 25 Agustus.

Untuk menghindari kejadian seperti itu terulang di kemudian hari, Ali berpesan bahwa KBRi Tokyo memiliki fasilitas hotline selama 24 jam yang bisa dihubungi oleh WNI di seluruh Jepang. Yaitu di nomor +818035068612 dan +818049407419

"Siapa saja bukan hanya pemagang, siapa saja yang memiliki masalah apa pun bisa menghubungi hotline KBRI 24 jam," katanya.

Berdasarkan data KBRI Tokyo, terdapat sekitar 65.000 WNI di seluruh wilayah Jepang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement