REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli, mengatakan Harga TBS kelapa sawit periode 31 Agustus sampai 6 September 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 113,69/Kg atau mencapai 4,66 persen dari harga pekan lalu.
"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.551,33/Kg," kata Zulfadli, Selasa (30/8/2022).
Zulfadli menjelaskan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya Kenaikkan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data.
Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 11.485,40/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 374,65/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp 11.244,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 394,09/Kg dari harga minggu lalu.
Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp 11.050/Kg minggu ini. Sedangkan untuk harga jual Kernel, PTPNV, Sinar Mas Group, Asian Agri Group dan Musim Mas tidak melakukan penjualan pada minggu ini.
Kemudian, Astra Agro Lestari Group menjual Kernel dengan harga Rp 6.126,13/Kg minggu ini dan PT Citra Riau Sarana menjual Kernel dengan harga Rp 6.125,00/Kg minggu ini.
Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak kelapa sawit crude palm oil (CPO) acuan pada pekan ini terpantau masih melesat. Sepanjang pekan ini, harga CPO di bursa Malaysia untuk kontrak November 2022 melesat 1,93 persen secara point-to-point (ptp). Sejatinya, karakteristik CPO yakni kerap dipengaruhi oleh laju harga minyak saingan seperti minyak kedelai.
"Harga minyak kedelai di Dalian ditutup naik 0,85 persen, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir naik 0,12 persen. Fitch Solutions melihat akan ada penurunan pada persediaan CPO Indonesia dari sebelumnya yang sempat membengkak," ucap Zulfadli.