REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengajuan rencana pembuatan patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu yang disampaikan pihak eksekutif di Kabupaten Indramayu, memunculkan tanggapan dari berbagai kalangan. Sebelumnya, pengajuan itu juga disorot oleh DPRD Indramayu, dalam rapat paripurna pembahasan Persetujuan Kebijakan Umum Anggaran - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Tahun 2023 dan Anggaran Perubahan 2022 Kabupaten Indramayu.
Rapat tersebut bahkan dua kali mengalami kebuntuan akibat belum tercapainya kesepakatan antara eksekutif dan legislatif. Anggota dewan mempertanyakan sejumlah hal, salah satunya pengajuan pembuatan patung Bung Karno karena di luar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu.
Seorang seniman perupa dan Penasihat Dewan Kesenian Indramayu, Dartim, mengaku setuju dengan adanya wacana pembuatan patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu. Pasalnya, presiden pertama Indonesia itu memang pernah berkunjung ke Kabupaten Indramayu.
‘’Namun syaratnya, patung Bung Karno jangan dibuat sendirian, melainkan harus bersama dengan patung Bung Hatta. Karena proklamator itu kan Bung Karno dan Bung Hatta. Dan Bung Karno saat datang ke Indramayu juga didampingi oleh Bung Hatta,’’ kata Dartim, saat ditemui di Museum Bandar Cimanuk, di Jalan Veteran Kabupaten Indramayu, Selasa (30/8).
Dartim menilai, disertakannya sosok Bung Hatta juga bisa menghindari adanya nuansa politis dalam pembuatan patung tersebut. "Atau misalkan patungnya dibuat di Haurgeulis, sebaiknya disertakan pula patung MA Sentot. Karena MA Sentot yang mengawal Bung Karno dan Bung Hatta ke Indramayu," kata Dartim.
Sementara itu, Penggiat Budaya sekaligus Ketua Yayasan Indramayu Historia, Nang Sadewo, menjelaskan, Bung Karno pernah datang ke Kabupaten Indramayu pada kisaran tahun 1947 - 1948. "Ya memang Bung Karno pernah datang ke sini," tukas Dewo.
Saat itu, Bung Karno datang dengan didampingi Bung Hatta, dan dikawal oleh seorang pahlawan Indramayu, MA Sentot. Presiden pertama Republik Indonesia itu singgah dan sempat melewati sejumlah lokasi, yakni Kecamatan Jatibarang, Kepandean, Haurgeulis dan Gantar.
Menurut Dewo, Bung Karno datang untuk meninjau kewilayahan guna memastikan kedaulatan Indonesia, setelah adanya agresi militer Belanda. Dia mengaku memiliki banyak koleksi foto saat Soekarno-Hatta berkunjung ke Indramayu.
Dewo menyatakan, jika Pemkab Indramayu memang ingin membuat patung Bung Karno, maka harus disertai dengan penjelasan latar belakang sejarahnya. "Kalau saya, setujunya bukan membuat patung, melainkan diorama yang menceritakan kunjungan Bung Karno ke Indramayu. Jadi bukan patung Bung Karno sendirian,’’ tandas Dewo