REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menanggapi, rencana Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani yang akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menjelaskan, PKB dan Partai Gerindra terbuka dengan siapa pun yang ingin berkomunikasi dengan koalisinya.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, jelas Cucun, juga terbuka jika PDIP ingin bergabung ke dalam koalisinya. Menurutnya, sebuah hal bagus ketika tokoh-tokoh partai politik saling berkomunikasi.
"Alhamdulillah kalau misalkan nanti (bergabung), pilihan-pilihan siapa yang akan ditentukan sudah sesuai di-agreement," ujar Cucun di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/8).
Dia menjelaskan, bergabungnya partai politik lain dalam koalisi Partai Gerindra-PKB tentu terjadi karena adanya titik temu dari sebuah komunikasi. Tentu jika PDIP bergabung, dia meyakini, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan semakin kuat.
"Itu yang diharapkan, kita akan lebih kuat kalau (PDIP bergabung), lebih kuat, lebih kuat," ujar Cucun.
Adapun terkait penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Partai Gerindra dan PKB berpegang pada poin keempat Piagam Deklarasi. Poin tersebut menjelaskan bahwa terkait capres dan cawapres ditentukan oleh Prabowo dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
"Yang lebih dulu siapa dulu yang pegang pertama ada pembicaraan antara pak Prabowo dan Pak Muhaimin," ujar Ketua Fraksi PKB DPR itu.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pertemuan antara Prabowo dengan Puan seharusnya terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun, pertemuan tersebut urung terjadi karena adanya sejumlah hal.
"Sehingga kemudian belum jadi, tapi Insya Allah dalam waktu dekat silaturahim antara Partai Gerindra dengan PDIP akan berlangsung, dan mengenai kapan kita update kepada wartawan," ujar Dasco.