Selasa 30 Aug 2022 03:59 WIB

Sebanyak 21 Guru SMK Kemaritiman di Jabar Dapat Beasiswa ke Inggris

Sebanyak 21 guru SMK diberikan beasiswa guna mengembangkan kualitas pendidikan vokasi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pemprov Jabar, memberikan bantuan kuota internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masing-masing pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat akan mendapat kartu berisi data internet sebesar 10 GB. Program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini terselenggara dari hasil kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Foto: istimewa
Pemprov Jabar, memberikan bantuan kuota internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masing-masing pelajar dan guru di SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat akan mendapat kartu berisi data internet sebesar 10 GB. Program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini terselenggara dari hasil kerja sama antara Telkomsel dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengirimkan 21 guru Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Kemaritiman di Jabar untuk mendapatkan beasiswa di City of Glasgow College, Inggris. 

Sebanyak 21 guru SMK ini diberikan beasiswa guna mengembangkan kualitas pendidikan vokasi khususnya pendidikan di bidang kemaritiman melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar dan City of Glasgow College.

Baca Juga

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, beasiswa 21 guru SMK Kemaritiman ini merupakan tindak lanjut dari kunjungannya pada 2019 lalu ke City Glasgow College. Kemudian, keseriusan dari program Kerja sama tersebut di tuangkan dalam letter of intent (LoI) yang ditandatangai ke dua belah pihak pada tanggal 18 November 2020. "Sebanyak 21 guru SMK akan dikirim untuk beasiswa ini buah kunjungan saya pada 2019," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (29/8/2022). 

Emil menjelaskan, di masa awal pandemi Covid-19 pihak dari universitas yang berada di wilayah Britania Raya tersebut melihat ekonomi maritim di Indonesia masih kecil. Padahal di sisi lain, Indonesia merupakan negara maritim lantaran dikelilingi oleh laut atau perairan yang luas.  "Mereka melihat ekonomi maritim Indonesia masih kecil padahal negara maritim kenapa, Karena SDM-nya orientasi ke darat bukan ekonomi laut," katanya. 

Oleh karena itu, menurut Emil, dengan modal sebagai negara maritim maka harus diubah secara perlahan. Dengan demikian ekonomi maritim dapat menjadi unggulan dengan tanpa melakukan ekploitasi terhadap laut yang notabene lebih luas daripada daratan. "Harus diubah pelan sebagai ekonomi maritim belum dapat atensi harus dirubah generasi berikutnya," katanya.

Emil mengatakan, kerja sama ini tidak hanya dilakukan dalam cakupan SMK. Tahap selanjutnya, akan dilakukan juga dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Jabar. "Kita juga mulai nanti ke politeknik dan lainnya," katanya. 

Sementara menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, pihaknya menjadi leading sektor pelaksanaan kegiatan kerja sama bilateral ini. Dedi berharap, kerja sama ini dapat mengembangkan kualitas pendidikan vokasi khususnya pendidikan di bidang kemaritiman.

Menurutnya, peningkatan kompetensi guru dalam keahlian bidang kemaritiman merupakan tahapan kegiatan dari tindak lanjut kerja sama dengan City of Glasgow College. Adapun fokus kerjasama dalam upaya pengembangan SMK Kemaritiman di Jabar, yaitu melakukan pendampingan dan penyesuaian kurikulum SMK yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan teknologi kemaritiman.

Selain itu, kata dia, melaksanakan alih teknologi kemaritiman dan memfasilitasi SMK dalam menyiapkan program pendidikan selama tiga tahun. Serta ditambah 1 tahun untuk profesi sesuai batas-batas kewenangan. 

"Peningkatan kompetensi guru dalam keahlian bidang kemaritiman, peningkatan kemampuan dalam penguasaan Bahasa Inggris spesifik terkait bidang kemaritiman untuk tenaga pendidik dan peserta didik, dan pendampingan uji kompetensi siswa dalam bidang kemaritiman," papar Dedi Supandi.

Dengan hadirnya SDM yang andal di bidang maritim, kata Dedi, akan memberikan kontribusi dalam membangun dan mengembangkan negara Indonesia. Tak terkecuali Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Segitiga Rebana yang meliputi Cirebon, Patimban, Kertajati. 

Dedi berharap, bermunculan lulusan dari SMK Kemaritiman yang dapat diandalkan untuk mengembangkan kawasan tersebut.  "Kawasan ini akan menjadi paling maju dan futuristil di masa depan. Sehingga industri-industri khususnya padat karya akan dipindahkan ke area Kawasan Segitiga Rebana," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement