Sabtu 27 Aug 2022 10:56 WIB

Banjir Kapuas Hulu Berangsur Surut, Warga Diimbau Tetap Siaga Banjir Susulan

Banjir terjadi dua kali di Kapuas Hulu, Kalbar, sepanjang Agustus 2022.

Banjir terjadi dua kali di Kapuas Hulu, Kalbar, sepanjang Agustus 2022.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Banjir terjadi dua kali di Kapuas Hulu, Kalbar, sepanjang Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Banjir yang melanda 16 desa di enam kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak Rabu (24/8/2022), berangsur surut. Namun, masyarakat diimbau mewaspadai dan siaga kemungkinan banjir susulan karena curah hujan hingga saat ini masih tinggi.

"Kami imbau masyarakat tetap siaga dan waspada, meskipun banjir saat ini berangsur surut, tetapi curah hujan masih cukup tinggi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga

Disampaikan Gunawan, banjir di Kapuas Hulu disebabkan curah hujan yang tinggi dari Hulu Kapuas (perhuluan) mengakibatkan Sungai Kapuas dan sungai lainnya meluap, sehingga berdampak terhadap hilir terutama daerah pesisir sungai. Dia menyebutkan, selama bulan Agustus 2022, sudah dua kali banjir merendam sejumlah wilayah di Kapuas Hulu.

Banjir pertama terjadi pada 5 sampai dengan 6 Agustus 2022, yang mengakibatkan dua warga Kapuas Hulu meninggal dunia dan banjir kembali terjadi pada Rabu (24/8/2022), hingga Jumat (26/8/2022) malam kondisi banjir masih merendam sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu.

"Tidak tertutup kemungkinan banjir kembali terjadi, jika kondisi cuaca selalu hujan deras dan ekstrem," jelasnya.

Menurut dia, banjir yang terjadi sejak 24 hingga 26 Agustus 2022 itu merendam 364 rumah warga yang mengakibatkan 2.080 warga Kapuas Hulu terdampak banjir yang tersebar di 16 desa di enam kecamatan. Bahkan sejumlah fasilitas umum, baik itu akses jalan maupun gedung sekolah dan fasilitas pelayanan publik lainnya juga ikut terendam, mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Menurut Gunawan, masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya sudah terbiasa menghadapi bencana banjir, bahkan sejumlah masyarakat selalu siaga membuat panggung untuk penyimpanan barang dan tempat tidur apabila Sungai Kapuas meluap.

"Meskipun terbiasa dengan kondisi banjir, namun jangan sampai masyarakat menganggap itu bencana biasa, harus selalu siaga dan waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat banjir melanda," ucapnya.

"Kondisi saat ini banjir berangsur surut, tetapi masih ada sejumlah dataran rendah yang tergenang air, kami terus melakukan monitoring dan membantu evakuasi terhadap korban banjir saat bencana banjir terjadi," kata dia.

Selain itu, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap bencana alam.

"Kepada pihak kecamatan dan desa kami minta agar sesegera mungkin melaporkan setiap kejadian bencana di wilayahnya masing-masing, agar mempermudah mengambil langkah apabila terjadi hal darurat," pesan Gunawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement