Kamis 25 Aug 2022 00:25 WIB

Megawati Sedih Lihat Anak Muda Tawuran

Megawati instruksikan anak buahnya mengerjakan arahannya memberantas tawuran.

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Foto: istimewa
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku, sedih melihat fenomena tawuran pelajar. Dia meminta, pemerintah hingga legislatif untuk mencegah terjadinya praktik tawuran anak muda di Indonesia.

"Kalian PDI Perjuangan, saya intruksikan kalau daerahmu terjadi seperti itu, ikutlah bergerak. Itu anak-anak sudah bawa senjata, gimana, sih," kata Megawati di Jakarta, Rabu (24/8).

Megawati juga meminta para bapak dan ibu untuk memperhatikan anak-anak mereka. Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengaku, tidak habis pikir alasan para orang tua membiarkan anak-anak penerus bangsa bisa terjerumus ke dalam tawuran.

 

photo
Sejumlah pelajar SMK Surya Kencana Bogor diamankan di Mapolres Kota Serang, Banten. Sebanyak 33 pelajar SMK Surya Kencana asal Bogor diamankan polisi saat berkerumun serta terlibat tawuran dan tidak mengenakan masker di Alun-alun Serang. (Antara/Asep Fathulrahman). (Ilustrasi)

 

"Ke mana bapak ibunya, hei, insyaf, anak-anak mulai tawuran, bawa senjata tajam, aduh," kata Megawati.

Megawati juga mengimbau, media massa agar memberikan edukasi kepada anak muda. Presiden Kelima RI itu mengatakan, bahwa media massa jangan sampai hanya memberitakan hal-hal yang negatif saja.

"Mau dibuat apa negara ini, itu yang saya mau jaga dan jadi pikiran, loh," katanya.

Putri Proklamator RI Bung Karno itu menilai, seharusnya para orang tua mendorong anak-anak mereka untuk sekolah dan memiliki perilaku yang baik. Bukan justru membawa senjata dan meresahkan masyarakat umum. Dia kembali mengingatkan, anak buahnya untuk mengerjakan arahannya memberantas tawuran di Indonesia.

"Dengerin Ibu ngomong, kerjakan itu, awas kalau enggak dikerjakan. Kan, bisa kalian ngomong baik di DPRD-nya, dalam rapat, mengapa kejadian seperti ini, apa yang terjadi di masyarakat sampai begitu anak muda tawuran," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement