REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku, sedih melihat fenomena tawuran pelajar. Dia meminta, pemerintah hingga legislatif untuk mencegah terjadinya praktik tawuran anak muda di Indonesia.
"Kalian PDI Perjuangan, saya intruksikan kalau daerahmu terjadi seperti itu, ikutlah bergerak. Itu anak-anak sudah bawa senjata, gimana, sih," kata Megawati di Jakarta, Rabu (24/8).
Megawati juga meminta para bapak dan ibu untuk memperhatikan anak-anak mereka. Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengaku, tidak habis pikir alasan para orang tua membiarkan anak-anak penerus bangsa bisa terjerumus ke dalam tawuran.
"Ke mana bapak ibunya, hei, insyaf, anak-anak mulai tawuran, bawa senjata tajam, aduh," kata Megawati.
Megawati juga mengimbau, media massa agar memberikan edukasi kepada anak muda. Presiden Kelima RI itu mengatakan, bahwa media massa jangan sampai hanya memberitakan hal-hal yang negatif saja.
"Mau dibuat apa negara ini, itu yang saya mau jaga dan jadi pikiran, loh," katanya.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu menilai, seharusnya para orang tua mendorong anak-anak mereka untuk sekolah dan memiliki perilaku yang baik. Bukan justru membawa senjata dan meresahkan masyarakat umum. Dia kembali mengingatkan, anak buahnya untuk mengerjakan arahannya memberantas tawuran di Indonesia.
"Dengerin Ibu ngomong, kerjakan itu, awas kalau enggak dikerjakan. Kan, bisa kalian ngomong baik di DPRD-nya, dalam rapat, mengapa kejadian seperti ini, apa yang terjadi di masyarakat sampai begitu anak muda tawuran," tegasnya.