REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan Partai Gerindra harus menjadi simbol kekuatan politik yang mampu merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Muzani mengingatkan, tidaklah mudah menjaga persagtuan dan kesatuan bangsa yang beragam etnis, budaya, bahasa dan agama.
"Republik Indonesia sekarang usianya 77 tahun. Menjadikan Indonesia di usia sejauh ini tidak semua negara bisa melakukannya. Unisoviet belum sampai 77 tahun bubar. German Barat, German Timur bubar, kawasan Balkan belum sampai 77 tahun bubar. Banyak negara yang sekarang di peta tidak ada lagi," kata Muzani saat berkunjung ke DPD Gerindra Kalimatan Barat, Selasa (23/8/2022).
"Itu sebabnya Partai Gerindra ingin Prabowo jadi presiden. Partai Gerindra harus menjadi garda terdepan dalam menguatkan NKRI. Kita ingin Prabowo presiden karena visi beliau adalah memperkuat Pancasila, memperkuat persatuan dan kesatuan," ujarnya dihadapan anggota dewan, pengurus dan sayap Partai Gerindra Kalbar.
Muzani melanjutkan, tidaklah mudah mempertahankan sebuah negara yang berdiri dari banyaknya keberagaman. Menyatukan negara yang berbeda etnis, agama, budaya, dan agama tidaklah gampang. Tapi, kata Muzani, para pendiri bangsa Indonesia telah berhasil dan bersepakat bahwa perbedaan merupakan kekuatan untuk Indonesia tetap bersatu.
Ia menegaskan, Gerindra ikut berkomitmen untuk menjadi kekuatan politik yang menyatukan persatuan dan kesatuan bangsa untuk Indonesia raya. "Perbedaan dan keberagaman menjadi nilai-nilai dan keniscayaan politik Partai Gerindra untuk kita menjadi kokoh yang disebut dengan Bhineka Tunggal Ika," jelas Wakil Ketua MPR itu dalam keterangan tertulis.
Muzani menambahkan, itu sebabnya Partai Gerindra ingin Prabowo Subianto jadi presiden RI pada Pemilu 2024 mendatang. Partai Gerindra harus menjadi pemenang pada Pileg 2024 mendatang. Karena kekuatan politik Partai Gerindra adalah kekuatan politik yang menyatukan perbedaan.
Muzani kembali mengungkapkan, alasan Prabowo bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf. Ia menjelaskan, Prabowo tidak ingin persatuan kesatuan bangsa yang telah dibangun para pendiri bangsa berpuluh-puluh tahun itu terkoyak hanya karena urusan Pilpres.
"Bila Allah takdirkan 2024 Prabowo jadi presiden, inilah yang akan kita pertahankan sebagai kekuatan politik Republik Indonesia. Di bawah panji-panji Pancasila dan bendera Merah Putih bahwa kita akan menjadi kekuatan politik perekat dan pemersatu dalam perbedaan dan keberagaman. Jangan pernah meragukan bagaimana Gerindra terus berupaya dalam menjaga dan mepertahankan persatuan dan kesatuan bangsa kita," tegas Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.