REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah rumah warga di Kampung Cimerak, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, mengalami kebakaran pada Selasa (23/8/2022) siang. Akibatnya, dua orang penghuni rumah itu mengalami luka-luka.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cibeureum, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yusuf Setyanto, mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran itu pada sekitar pukul 14.00 WIB. Akibat kebakaran itu, terdapat seorang ibu dan anaknya yang berada dalam rumah itu mengalami luka-luka.
"Saat ini kedua korban menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo. Nanti akan dicek lagi apakah akan dirujuk atau tidak, karena luka bakar korban cukup parah, terutama korban anak," kata dia di tempat kejadian perkara, Selasa.
Menurut Yusuf, kedua korban sedang berada di salah satu kamar saat peristiwa kebakaran terjadi. Sementara api membakar kamar tersebut.
Yusuf menyebutkan, selain menimbulkan korban luka, kebakaran juga menyebabkan sejumlah bangunan dan barang di rumah itu hangus. Berdasarkan pendataan sementara, ruangan yang terbakar antara lain dua kamar dan satu ruang mesin cuci. Sementara barang-barang yang hangus adalah mesin cuci, sejumlah kasur, dan lainnya. Namun, polisi belum bisa menaksir total kerugian akibat kebakaran itu.
"Pemadam dilakukan dengan tiga unit damkar. Sekitar 45 menit, api sudah padam," kata dia.
Yusuf menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran itu. Ihwal adanya informasi kebakaran bermula dari ponsel yang meledak saat sedang di-charge, ia belum bisa memastikan.
"Untuk penyebab, kami masih tunggu hasil olah TKP. Nanti tim Inafis yang menjawab setelah pemeriksaan selesai," ujar dia.
Salah seorang saksi mata kebakaran itu, Encep Alek Iskandar (43 tahun), mengaku mengetahui adanya kebakaran ketika muncul asap dari rumah itu. Encep yang ketika itu sedang tak berada di sekitar rumah melihat asap dari kejauhan. Ia kemudian langsung menghampiri sumber asap itu, yang ternyata merupakan rumah kakaknya atas nama Iik Ekawati.
"Saat saya masuk, ada api di mesin cuci. Terus ada suara minta tolong di kamar. Saat dibuka kamarnya, api sudah besar," kata dia.
Encep kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk membantu pemadaman api. Pasalnya, kakak dan keponakannya, atas nama Aditya yang berusia sekitar 5 tahun, masih berada di dalam kamar yang terbakar.
"Keduanya akhinya bisa dibawa keluar, tapi dua-duanya terkena luka bakar. Yang parah itu Adit, mukanya sudah hitam. Teh Iik juga tangan dan kakinya kena. Langsung dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
Setelah itu, petugas pemadam kebakaran langsung melakukan pemadaman. Api kemudian bisa dipadamkan setelah sekitar 30 menit, sehingga tidak menyambar ke rumah lainnya.