Jumat 19 Aug 2022 05:10 WIB

Kapolri Bakal Copot Kapolda dan Pejabat Mabes Polri Terlibat Bisnis Judi

Pembasmian praktik judi bagian dari komitmen Polri memperbaiki citra kepolisian.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Listyo menggelar video conference kepada seluruh jajaran mulai dari tingkat Mabes Polri hingga Polda Jajaran  se-Indonesia, pada hari ini, Kamis (18/8).
Foto:

Kasus tersebut, bak tsunami bagi Kapolri, setelah mendapati fakta, sebanyak lebih dari 63 anggota Polri, diperiksa terkait dugaan melakukan pelanggaran etik, dan obstruction of justice, berupa penghalang-halangan pengungkapan kasus tersebut.

Dari jumlah anggota Polri terperiksa itu, bahkan 36 di antaranya, dinyatakan melakukan pelanggara etik, ikut terlibat dalam praktik rekayasa kasus, dan pembuatan skenario palsu. Dan 16 di antaranya, sudah menjalani isolasi penempatan khusus (patsus) atas pelanggaran tersebut.

Padahal, sebelum kasus itu mencuat ke publik, Jenderal Sigit, sempat membawa Polri sebagai salah satu institusi penegak hukum paling dipercaya oleh publik. “Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Dan ini menjadi pertaruhan kita bersama,” kata Kapolri.  

Jenderal Sigit mengatakan, upaya pemulihan kepercayaan terhadap Polri saat ini, ia lakukan bersama-sama anggota kepolisian lainnya, yang punya komitmen untuk membuka terang, pengungkapan, serta penyidikan, sampai penegakan hukum atas kasus pembunuhan berencana tersebut.

Pun, dikatakan Jenderal Sigit, ia mendapatkan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menuntaskan kasus tersebut secara transparan, dan jujur.

Selain masalah perjudian, Kapolri juga memerintahkan kepada seluruh Kapolda, dan pejabat utama di Mabes Polri, untuk tak melupakan penindakan-penindakan terhadap penyakit masyarakat lain. Dari mulai penindakan keras terhadap para bandar narkoba, tambang ilegal, pungutan liar (pungli), serta penyelundupan, maupun penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM), serta gas.

Kapolri juga menyoroti, agar seluruh anggota Polri, membuang prilaku-prilaku arogan terhadap masyarakat, dan agar memperhatikan keluhan-keluhan, serta aduan hukum dari masyarakat.

“Saya tanya kepada rekan-rekan semua, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada yang angkat tangan, berarti rekan-rekan semua sanggup, dan masih mencintai institusi Polri. Dan saya minta, sama-sama kita kembalikan kepercayaan masyarakat kepada kita, kepada institusi kita, sesegera mungkin,” kata Kapolri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement