REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Jabar sudah siap mengantisipasi tantangan masa depan melalui pengembangan pendidikan karakter. Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil menjelang Hari Jadi Jabar yang ke 77 Tahun.
Menurut Ridwan Kamil, sejumlah inovasi telah dilakukan sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Termasuk, terkait korupsi dan radikalisme. Saat memiliki tantangan korupsi maka pihaknya mengedukasi melalui kurikulum anti korupsi di sejumlah sekolah. Bahkan, Jabar untuk mengedukasi bersinergi dengan Kejaksaan Tinggi.
"Jadi insya Allah benteng-benteng tantangan masa depan terkait pendidikan karakter, Jabar sudah siap," ujar Ridwan Kamil yang akrab disap Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/8).
Selain tantangan korupsi, kata Emil, pihaknya pun menginisiasi kurikulum anti radikalisme. Hal ini pula sebagai upaya memastikan generasi ke depan agar siap untuk menghadapi tantangan. "Dengan kurikulum anti radikalisme, sifatnya kreatif dan tidak selalu berbentuk dalam kelas," katanya.
Emil mengatakan, deteksi radikalisme juga telah dilakukan melalu program Sekoper Cinta. Termasuk ketika hadir tantangan karakter, pihaknya menginisiasi program Jabar Masagi.
Jabar Masagi merupakan pendidikan karakter yang berdasar pada pendidikan budi pekerti yang berdampak pada kehidupan sosial serta mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal. "Tinggal di lapangan kita praktekan kita edukasi oleh media juga agar negeri ini tidak ribut urusan dapurnya," katanya.
Menurutnya, ada yang lebih penting daripada ribut mengenai urusan dapur. Mengingat saat ini ada sejumlah disrupsi yang dihadapi, baik itu disrupsi digital, global warming dan pascapandemi Covid-19.
"Kita fokus membangun visi misi ke depan dengan guncangan pemanasan global, guncangan digital, guncangan ekonomi harus seperti apa," katanya.