Selasa 16 Aug 2022 14:24 WIB

Prabowo Ajak Masyarakat Bersedia Percaya kepada Pemerintah

Menhan mengajak masyarakat hidup rukun dan hati-hati, jangan mau diprovokasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR, DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR, DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta agar masyarakat bersedia untuk percaya kepada pemimpin di pemerintahan. Dia juga berpesan kepada masyarakat tidak gampang diprovokasi agar dapat menghadapi krisis global.

"Kita harus rukun, harus sejuk, harus hati-hati, kita harus bekerja sama dengan baik, kita harus percaya sama pimpinan, jangan mau diprovokasi, bikin ketenangan, kerja sama yang baik, gotong royong," kata Prabowo di gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Baca: Di Lanud Iswahjudi, Menhan Prabowo Ingin TNI AU Unggul dan Kuat

Prabowo ikut menghadiri penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2022. "Saya kira kita bersyukur dengan prestasi yang sudah dicapai tetapi kita tetap waspada. Saya kira inti dari apa yang disampaikan Presiden bahwa situasi dunia sangat tidak menentu, kondisi dunia memprihatinkan, kondisi dunia sangat-sangat sulit, banyak kelaparan di seluruh dunia," kata Prabowo.

Artinya, Prabowo menyebut, Indonesia harus bersyukur, tetapi harus tetap waspada. "Sebagaimana kita berhasil menghadapi pandemi, insyaallah, kita bisa menghadapi situasi yang akan datang," ucap ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut.

Baca: Direktur Pertahanan dan Dubes Siber Inggris Bertemu Prabowo dan Andika

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut seluruh dunia sedang menghadapi ujian karena krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi.

Hal itu mengakibatkan 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya jatuh bangkrut. Selanjutnya, diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.

Namun, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global, bahkan menjadi negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. "Termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan. Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement