Ahad 14 Aug 2022 08:45 WIB

Dispar Sleman : Sejumlah Acara di Sleman Naikkan Okupansi Hotel

Namun, kunjungan ke destinasi wisata di Sleman tak mengalami peningkatan signifikan.

Seorang peserta melihat produk UMKM sebelum mengikuti acara G20 Water Dialogue di Hotel Tentrem, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (21/3/2022). Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat gelaran sejumlah acar hiburan di Sleman dan sekitarnya mampu meningkatkan okupansi hotel dan usaha jasa pariwisata lainnya seperti restoran dan kuliner khas yang ada di wilayah itu.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Seorang peserta melihat produk UMKM sebelum mengikuti acara G20 Water Dialogue di Hotel Tentrem, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (21/3/2022). Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat gelaran sejumlah acar hiburan di Sleman dan sekitarnya mampu meningkatkan okupansi hotel dan usaha jasa pariwisata lainnya seperti restoran dan kuliner khas yang ada di wilayah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat gelaran sejumlah acar hiburan di Sleman dan sekitarnya mampu meningkatkan okupansi hotel dan usaha jasa pariwisata lainnya seperti restoran dan kuliner khas yang ada di wilayah itu.

"Beberapa acaea yang digelar di Sleman dan sekitarnya memang menaikkan okupansi hotel. Namun untuk kunjungan ke destinasi wisata di Sleman tidak mengalami peningkatan signifikan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Aris Herbandang di Sleman, Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga

Menurut dia, acara seperti pentas musik dengan artis nasional maupun event hiburan lainnya menjadi salah satu daya tarik Sleman untuk dikunjungi wisatawan.

"Pantauan kami pada beberapa kali akhir pekan diselenggarakannya beberapa acara di sejumlah destinasi wisata mampu menaikan tingkat hunian hotel yang berada di Sleman," katanya.

Ia mengatakan, beberapa hotel bintang 5 sampai bintang 3 justru ada beberapa yang tingkat huniannya sampai 100 persen dan terendah huniannya sekitar 70 persen.

"Namun yang tingkat huniannya tidak penuh, itu terjadi di hotel-hotel yang jumlah kamarnya sekitar 200 kamar atau lebih. Sampai dengan akhir tahun nanti masih terdapat beberapa acara besar yg teragenda di Sleman dan wilayah DIY lainya," katanya.

Aris mengatakan, untuk kunjungan pada destinasi, keberadaan acara tidak begitu berpengaruh dan kecenderungannya masih cenderung stabil seperti akhir pekan sebelum-sebelumnya.

"Banyaknya acara besar di Sleman dan DIY ternyata belum mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Sleman," katanya.

Ia mengatakan, menyikapi kondisi tersebut, pelaku pariwisata kawasan lereng Gunung Merapi tetap optimistis dan mencoba melakukan inovasi serta menciptakan ide-ide kreatif.

"Untuk menaikan kunjungan wisatawan di Kawasan Wisata Kaliurang, seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari 23 komunitas dan tokoh masyarakat bersama Dinas Pariwisata Sleman akan menyelenggarakan Gelar Budaya dalam rangka memeriahkan HUT ke 77 Kemerdekaan RI," katanya.

Pelaku Pariwisata di Kawasan Wisata Kaliurang, katanya, akan menyelenggarakan Gelar Budaya dengan rangkaian kegiatan Upacara Bendera yang akan diikuti oleh 130 lebih pelaku Pariwisata Kaliurang pada 17 Agustus 2022.

"Upacara bendera ini dikemas dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Bertindak sebagai inspektur upacara Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono yang akan mengenakan Pakaian daerah Nusa Tenggara Timur," katanya.

Tempat upacara dipilih destinasi yang relatif baru, yakni destinasi wisata Nawang Jagad di daerah Kaliurang Barat.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement