REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalbar, Purwati Munawir, mengatakan, GAPKI tengah menyiapkan program edukasi sejak dini tentang peran strategis sawit bagi masyarakat dan kemajuan daerah.
"Peran strategis sawit bagi ekonomi nasional, daerah serta petani itu sendiri hingga saat ini tentu sudah tidak terbantahkan. Namun, masih ada kampanye negatif untuk menjatuhkan komoditas sawit ini. Untuk itu lah untuk memperkuat lagi, memang sudah sejak dini harus terus kita sampaikan akan penting dan strategisnya perkebunan sawit," ujarnya di Pontianak, Sabtu (13/8/2022).
Ia menjelaska, dengan hadirnya sawit membuat akses antara daerah dan ekonomi masyarakat. Dulu banyak daerah yang masih terisolir dan sulit diakses, namun dengan hadirnya perkebunan sawit semua berubah dan kemajuan terus hadir.
"Saya sendiri merupakan bagian dari sejarah hadirnya sawit di Kalbar. Dulu di daerah Manismata, itu terisolir dan di sana akses sangat sulit. Namun saat ini semua sudah semakin maju," jelas dia.
Menurutnya, banyak peluang yang harus terus diambil masyarakat dalam industri sawit. Masyarakat lokal menurutnya harus mengambil peluang yang ada agar kehadiran sawit semakin memiliki dampak yang luas.
"Prinsipnya perusahaan perkebunan lebih suka mengambil pekerja dan memanfaatkan sumber daya di daerah. Itu dalam rangka membuka lapangan kerja dan mendorong kemajuan daerah," kata dia.
Ia menambahkan, ia juga meminta koperasi yang menjadi mitra perusahaan untuk bisa berkembang dengan menangkap peluang usaha yang ada,bukan hanya sebatas menjual TBS sawit dan lainnya.
"Bisa saja koperasi mengambil atau memborong pekerjaan - pekerjaan yang ada di perusahaan mitranya. Pengadaan barang dan lainnya. Itu tentu menambah nilai hadirnya koperasi," kata dia.
Ia berharap dukungan dan sinergi dari semua pihak baik pemerintah dan masyarakat agar keberadaan sawit terus hadir dan berkelanjutan. Sehingga Kalbar terus maju dan masyarakatnya sejahtera.
"Pelaku usaha butuh investasi yang aman dan nyaman. Sawit ini milik kita bersama apalagi dari 2 juta hektare luas sawit di Kalbar sudah 30 persennya milik swadaya. Belum lagi petani plasma. Ini menunjukkan di industri sawit petani atau masyarakat berada dalam industriyang sama dan maju bersama," ucapnya.