REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah berfokus pada pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan. Muhadjir menilai pembangunan sektor kesehatan dan pendidikan harus berjalan bersamaan untuk mewujudkan SDM yang unggul dan berkualitas.
"Jadi pembangunan kesehatan dan pendidikan itu harus berjalan seiring ibarat dua sisi mata uang. Dan semua itu di bawah koordinasinya Kemenko PMK," ujar Muhadjir dikutip dari website Kemenko PMK, Jumat (12/8/2022).
Muhadjir mengatakan, untuk sektor kesehatan, pemerintah tengah berupaya untuk membenahi sistem kesehatan di Indonesia melalui transformasi layanan kesehatan primer.
Dia menjelaskan, proses transformasi layanan kesehatan primer dimulai dari puskesmas seperti melengkapi fasilitas USG untuk pemeriksaan ibu hamil, kemudian pembenahan posyandu sebagai sistem kesehatan tingkat dusun, rukun tetangga (RT), dan rukun warga (RW) di seluruh Indonesia.
"Termasuk pelayanannya akan disalurkan ke puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia. Nanti kemudian memperkuat kembali posyandu-posyandu menjadi posyandu prima, ada pelayanan khusus remaja, untuk manula, dan semua kalangan masyarakat," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga menjamin pembiayaan layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, dan ditanggung penuh pemerintah khusus untuk masyarakat tidak mampu. Sehingga, dia menargetkan, pelayanan kesehatan bisa diakses untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Target kita tidak ada satupun rakyat Indonesia yang tidak terlayani. Maka harusnya masyarakat bisa juga mengakses layanan kesehatan. Dan akses ini yang akan kita benahi melalui transformasi kesehatan," kata dia.
Karena itu, dalam acara Silaturahmi MPKU Muhammadiyah 2022 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (10/8) kemarin, Muhadjir berharap keterlibatan berbagai pihak. Termasuk Muhammadiyah, kata Muhadjir, harus bisa mengambil peran dalam membantu pelayanan sektor kesehatan melalui RS PKU Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia.
Dia berharap, peran aktif Muhammadiyah bisa membantu memenuhi layanan kesehatan untuk masyarakat Indonesia. "Muhammadiyah sebagai partner pemerintah di sektor kesehatan harus bisa mengambil bagian dari itu. Dan demikian maka kita harapkan organisasi sosial keagamaan seperti Muhammadiyah ikut serta dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan itu bisa menjadi bagian dari transformasi pelayanan kesehatan," katanya.