Ahad 07 Aug 2022 13:34 WIB

Kementerian PUPR Bangun 430 Homestay di Bromo-Tengger-Semeru

Kementerian PUPR membangun sebanyak 430 homestay di Bromo-Tengger-Semeru.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penari menampilkan tarian Rampak Barong Tengger pada pegelaran Eksotika Bromo di lautan pasir kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur. Kementerian PUPR membangun sebanyak 430 homestay KSPN Bromo-Tengger-Semeru.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah penari menampilkan tarian Rampak Barong Tengger pada pegelaran Eksotika Bromo di lautan pasir kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur. Kementerian PUPR membangun sebanyak 430 homestay KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peningkatan kualitas rumah swadaya bagi masyarakat yang tinggal di koridor Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Jawa Timur.

Tercatat sebanyak 430 rumah warga yang tidak layak huni dilakukan rehabilitasi dengan peruntukan 310 rumah untuk usaha pondok wisata (homestay) dan sisanya 120 rumah untuk usaha pariwisata lainnya seperti warung, kios atau kafe.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan renovasi rumah warga untuk hunian pariwisata dilakukan dengan pola pemberdayaan. “Masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata,” kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (6/8/2022).

Untuk pariwisata, Basuki menegaskan yang paling utana diperbaiki infrastrukturnya, lalu amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Jika hal tersebut tidak siap, Basuki menilai wisatawan hanya akan datang sekali dan tidak akan kembali lagi.

Pembangunan rumah wisata termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020 untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni. Sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata dan usaha pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.

Program peningkatan kualitas rumah swadaya di KSPN Bromo–Tengger–Semeru dikerjakan pada Tahun Anggaran 2021 dengan anggaran Rp 25,99 miliar. Dari total 430 unit rumah sebanyak 310 unit menjadi homestay yang tersebar di Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo 34 unit, Desa Tosari 45 unit dan Desa Wonokitri 35 unit di Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadas 65 unit, Desa Gubukklakah 66 unit Kabupaten Malang, danDesa Ranupani 65 unit Kabupaten Lumajang.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa IV Ditjen Perumahan Ali Murtado mengatakan desain renovasi rumah warga menjadi sarana hunian pariwisata (Sarhunta) dimodifikasi lebih modern. Meskipun begitu juga tidak meninggalkan kearifan lokal masyarakat Suku Tengger sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap.

“Sarana hunian pariwisata ini bisa menjadi alternatif penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung di Bromo. Diharapkan dengan kondisi rumah penduduk yang ditingkatkan kualitasnya para wisatawan yang menginap bisa lebih nyaman,” ujar Ali.

Salah satu penerima program Sarhunta di Desa Ngadisari, Sudaryanto mengaku adanya program peningkatan kualitas rumah menjadi sarana hunian pariwisata dapat menambah penghasilan keluarga. Pemilik Homestay Darsana tersebut sehari-hari bekerja sebagai petani sayuran dengan penghasilan sebulan rata-rata hanya Rp 2 juta.

“Untuk semalam kami tawarkan Rp 200 hingga Rp 250 ribu, bisa menjadi tambahan pemasukan keluarga. Tetapi kalau boleh berharap tolong kami diberi pelatihan bagaimana mengelola tamu, service homestay, dan sebagainya,” ucap Sudaryanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement