REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menyampaikan efektivitas seni dan budaya sebagai sarana menyampaikan pesan keagamaan. Ia menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara pada kegiatan Pembinaan Seniman dan Budayawan Islam Provinsi Banten di Hotel Le Dian, Kota Serang, Kamis (4/8/2022) siang.
"Seni dan budaya merupakan sarana, wasilah, dan instrumen yang tepat dan efektif dalam menyampaikan pesan keagamaan di masyarakat. Seni dan budaya terbukti empiris sebagai sarana menyampaikan pesan keagamaan yang merupakan substansi dari tugas pokok Kemenag," kata Kamaruddin.
Ia menambahkan, penggunaan instrumen budaya dalam dakwah juga diterapkan Nabi Muhammad SAW. Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar itu mencontohkan kebiasaan tawaf (mengelili Ka'bah) yang sudah dilakukan masyarakat Arab sebelum diutusnya Nabi.
Sebelum diutusnya Nabi, urainya, masyarakat Quraisy melakukan tawaf dengan mengelilingi berhala di sekitar Ka'bah bahkan tanpa busana. Kemudian setelah Nabi diutus, ujarnya, kebiasaan tawaf tidak dihapuskan melainkan diubah substansinya.
"Nabi juga menggunakan instrumen budaya dalam menyampaikan pesan keagamaan. Nabi saat berdakwah tidak menghancurkan tradisi tawaf yang sudah ada, tetapi dilestarikan dan diberi pesan serta semangat baru," terangnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, Sayid Alwi Fahmi dan Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Masyhudi. Hadir pula Subkoordinator pada Seksi Siaran Keagamaan Islam, Nur Kumala Dewi dan Subkoordinator pada Seksi Seni Budaya Islam, Nikmah.