Kamis 04 Aug 2022 14:57 WIB

Wiku: Indonesia Mampu Kendalikan Wabah PMK Hewan Ternak

Ketua Tim Satgas Wiku Adisasmito sebut Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor memeriksa kesehatan hewan ternak sapi saat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis kedua di Bangun Tani Hias, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/8/2022). Ketua Tim Satgas Wiku Adisasmito sebut Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor memeriksa kesehatan hewan ternak sapi saat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis kedua di Bangun Tani Hias, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/8/2022). Ketua Tim Satgas Wiku Adisasmito sebut Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih berlangsung di beberapa daerah. Pemerintah di bawah komando Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK terus melakukan penanganan untuk mengendalikan wabah yang menyerang hewan ternak.

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia mampu mengendalikan wabah PMK dan terus berupaya agar peternak dapat terus melanjutkan kegiatannya dan mendapatkan hasil yang baik dari peternakannya.

Baca Juga

"Kami juga meyakinkan masyarakat internasional bahwa Indonesia mampu mengendalikan wabah ini,” ujar Wiku dalam keterangan, Kamis (4/8/2022).

Ia menambahkan, pemerintah yakin virus PMK dapat segera ditanggulangi dengan menerapkan strategi yang telah ditentukan. Salah satu bentuk penanganan yaitu meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah.

Ini bertujuan untuk mendapatkan laporan kasus PMK yang lebih baik sehingga dapat menggambarkan kondisi wabah di Indonesia. Satgas Penanganan PMK dan Kementerian Pertanian telah membangun koordinasi dan jejaring antar pemangku kepentingan dalam pengendalian penyakit PMK, serta memperkuat data yang transparan dan akuntabel.

Di sisi lain, pemerintah terus menggandeng masyarakat untuk penanganan wabah PMK. Oleh karena itu, menurut Wiku, partisipasi aktif masyarakat dibutuhkan untuk mengikuti anjuran pemerintah, dengan harapan wabah PMK di Tanah Air dapat dikendalikan.

Wiku juga mengatakan, pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga sistem biosekuriti di tempatnya. “Masyarakat, khususnya peternak, dapat secara proaktif melaporkan kepada petugas pelayanan atau pelapor desa, jika ada ternaknya yang mengalami gejala klinis PMK,” tambah Wiku.

Wiku menyampaikan hal tersebut agar ternak yang diduga terjangkit PMK dapat segera diberikan tindakan tindak lanjut, seperti pemeriksaan fisik dan pengobatan oleh tenaga medis veteriner dan paramedis veteriner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement