Rabu 03 Aug 2022 19:33 WIB

Pemkot Batam Siapkan Dua Rumah Sakit Rujukan Cacar Monyet

Dinkes Batam juga minta rumah sakit dan puskesmas aktif mendeteksi dini cacar monyet.

Ilustrasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani kasus cacar monyet di daerah setempat.
Foto: Pixabay
Ilustrasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani kasus cacar monyet di daerah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani kasus cacar monyet di daerah setempat. Dua rumah sakit itu, yakni Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah.

“Tentunya harapan kita bersama virus ini tidak sampai masuk ke Batam. Hanya saja karena di negara tetangga yaitu Singapura sudah ditemukan, dan Batam merupakan pintu masuk, perlu sekali dilakukan tindakan pencegahan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari di Batam, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga

Saat ini, Pemkot Batam juga merencanakan langkah antisipasi yang bisa dilakukan. Selain menyiapkan dua rumah sakit, langkah lainnya, yaitu mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi cacar monyet hingga membentuk tim khusus yang akan melaporkan perkembangan kasus tersebut.

Melda mengatakan, Dinkes Kota Batam juga meminta pihak rumah sakit dan puskesmas aktif mendeteksi dini adanya ciri-ciri cacar monyet pada pasien. Ia menyebutkan, pada 27 Juli 2022 RS Elizabeth Batam Kota melaporkan satu kasus dengan ciri-ciri menyerupai cacar monyet.

Pihak Dinkes Kota Batam langsung melakukan pengecekan ke lapangan untuk segera dilakukan pengambilan sampel dan memeriksa kontak erat pasien. "Ada delapan kontak erat yang diperiksa. Petugas juga menanyai riwayat perjalan pasien, dan ternyata dia tidak melakukan perjalan keluar negeri. Alhamdulillah hasil sampel baru kelar siang ini, dan hasilnya negatif," kata Melda.

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam Budi Santosa mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu bantuan alat berupa reagent yang bisa mendeteksi virus cacar monyet dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Kami berharap dan mendorong pusat menyegerakan bantuan alat ini. Namun begitu BTKLPP sejatinya sudah siap saja. Karena nanti kalau ada sampel pasti kami tetap akan kirim ke pusat. Seperti diketahui saat ini untuk cacar monyet kita siaga satu," kata dia.

Ia menyampaikan BTKLPP akan memfasilitasi untuk pemeriksaan sampel seperti kasus yang terjadi pada pasien RS Elizabeth Batam Kota beberapa hari lalu. Budi mengungkapkan sampel langsung dikirim ke pusat untuk pemeriksaan.

"Bersyukur hasilnya negatif. Pasien bukan merupakan cacar monyet," kata Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement