REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dr Mintoro Sumego mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran masih di bawah 5 persen. Hingga Senin (1/8/2022), sebanyak 184 pasien dirawat di Wisma Atlet Kemayoran.

"Hari ini total 184 atau BOR di bawah 5 persen. Yang masuk 15, keluar 23 orang. Jadi ada pengurangan pasien sebanyak 7 orang. Jadi 184 ini juga gejalanya ringan, jadi variasinya seperti, masih fluktuatif naik turun," kata dia, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan channel Youtube BNPB, Senin (1/8/2022).

Untuk saat ini, lanjut Mintoro, pasien di Wisma Atlet Kemayoran didominasi pasien penularan domestik. Dengan rincian sebanyak 80 persen, dan 20 persen sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Mintoro menjelaskan, jumlah pasien di RSDC mengalami beberapa kali puncak sejak pertama kali berdiri pada Maret 2020, lalu. Angka pasien yang dirawat juga pernah mencapai 5.000-an pasien hingga 7.000-an pasien.

"Pernah mengalami masa puncak ya sebetulnya ya, jadi puncak yang pertama itu di bulan September itu, kita pasien sampai 5.000, di bulan Januari itu kita pasien sampai juga 5.000 dan di bulan Juni itu kita sampai 7.000, jadi ini waktu itu kasus Delta,” katanya.

Namun, pada gelombang Omicron, perawatan di Wisma Atlet mengalami penurunan dibandingkan pada gelombang Delta tahun lalu. Pasalnya, banyak pasien Covid-19 pada gelombang Omicron ini lebih memilih isolasi mandiri dikarenakan gejala yang dialami lebih ringan.

"Saat ini, lebih banyak masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri, mungkin dengan gejala ringan sehingga pasien memilih isolasi mandiri," katanya. Mintoro menegaskan, Wisma Atlet masih tetap menerima berbagai pasien Covid-19 baik dengan gejala ringan, sedang, atau berat..

Ikuti Whatsapp Channel Republika