REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Ternate resmi menutup operasi pencarian terhadap dua warga asal Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) yang hilang saat keluar melaut di perairan Desa Bere-Bere.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman di Ternate, Kamis, mengatakan pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari, namun tim SAR Gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga pencarian dihentikan. Fathur menyatakan, tim telah melakukan pencarian sesuai laporan, tempat korban biasa memancing hingga memperluas area pencarian hingga ke perbatasan Filipina terhadap dua nelayan hilang yakni Buhari Mandea (47) dan Abdul Mandea (31), namun hasil masih nihil.
Di hari ketujuh pencarian Tim SAR gabungan melakukan pencarian di pesisir di Desa Libano hingga Tanjung Sopi sejauh 10 km, namun hingga sore hari belum dapat menemukan korban.Tim SAR gabungan pun kembali dan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban dan pemerintah setempat.
Pihak keluarga pun telah mengikhlaskan kepergian korban.Seperti diketahui sebelumnya pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 05.00 WIT, kedua korban pergi memancing ikan tuna di perairan Desa Bere-Bere, Morotai namun hingga sekarang belum kembali ke rumah.
Dia menambahkan, pihaknya melakukan pencarian terhadap dua nelayan yang dinyatakan hilang selama dua hari di sekitar perairan Pulau Morotai setelah mendapat laporan dua nelayan hilang di perairan Morotai, tim SAR gabungan langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dan memberangkatkan Tim Rescue Unit Siaga Sar Morotai ke LKP untuk melakukan pencarian.