Kamis 28 Jul 2022 17:35 WIB

Bupati Cianjur Dicegat Puluhan Warganya

Warga mencegat Bupati Cianjur hanya untuk memberi oleh-oleh.

Bupati Cianjur Herman Suherman (kiri) saat kegiatan Bupati Berkantor di Desa.
Foto: istimewa/doc humas
Bupati Cianjur Herman Suherman (kiri) saat kegiatan Bupati Berkantor di Desa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Puluhan warga Desa Salagedang, Kecamatan Pagelaran, Cianjur, mencegat rombongan Bupati Cianjur Herman Suherman. Mereka yang mayoritas petani memberikan aneka hasil pertanian sebagai oleh-oleh.

Peristiwa ini terjadi usai Herman Suherman melakukan kegiatan "Bupati Ngantor di Desa", Kamis (28/7). Bupati Herman yang melihat aksi warga tersebut, langsung turun dari mobil dan menyapanya satu per satu.

Perwakilann petani, Engkos (40 tahun) mengatakan ingin mengucapkan terimakasih atas kesediaannya datang ke kampung kami dan berkantor di desa mereka. Sekalipun berkantornya hanya satu hari.

"Buat kami, ini adalah bukti kepedulian dan kesungguhan Pak Bupati dalam memimpin. Sekedar ucapan terimakasih, kami mohon Pak Bupati berkenan menerima hadiah atau oleh-oleh dari kami berupa hasil pertanian warga,” ungkap Engkos.

Menurut sepengetahuannya, kata Engkos,  baru sekarang ada bupati yang bersedia datang dan mengajak warga berdialog dengan gaya yang merakyat, santai, akrab dan sekali-kali berguyon yang mengundang tawa warga.

“Buat saya ini merupakan kebanggaan. Kami semua senang punya bupati atau pemimpin seperti Pak Herman yang bukan saja dekat, tapi juga peduli terhadap rakyatnya,” papar Engkos. 

Herman dinilainya sebagai sosok yang sangat sederhana, merakyat, dan pintar. "Tidak ada tanda sedikitpun kalau beliau orang sombong. Itu terlihat saat beliau menyapa satu per satu warga yang ditemuinya,” kata Engkos.

Merespon warga yang mencegatnya itu, Herman mengaku terharu dan senang dengan aksi warga tersebut. “Saya senang sekali dan terharu diberi oleh-oleh,” ungkap Herman dalam siaran pers, Kamis (28/7/2022).

Herman kemudian memeluk satu satu warga. Bahkan, ada di antaranya yang meneteskan air mata saking senangnya dipeluk sang Bupati.

Menurut Herman, pemberian oleh-oleh dari rakyat kepada pemimpinnya semacam itu harus dimaknai lebih dalam, bahwa sebagai pemimpin dirinya harus lebih peduli kepada nasib rakyat. “Kalau rakyat saja peduli kepada pemimpinnya, maka kebangetan jika ada pemimpin yang tak peduli kepada rakyatnya,” kata dia.

Dalam kegiatan "Bupati Ngantor di Desa" itu, Herman mengajak hampir seluruh OPD atau para kepala dinas untuk memberikan pelayanan langsung kepada rakyat. Ada yang mengurus KTP, KK dan lain-lain.

Pada kegiatan tersebut, Herman juga memberikan aneka bantuan kepada rakyat, baik berupa pupuk, bibit, dan ada juga pelayanan air bersih yang akan digratiskan kepada seribu warga pendaftar pertama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement