REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah membuka kelas-kelas jauh dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan guna memberantas buta aksara di daerah-daerah terpencil.
"Kita harapkan dengan pembukaan kurang lebih 10 kelas jauh anak-anak di wilayah-wilayah terpencil di Sigi bisa mengenyam pendidikan, sehingga mereka (setidaknya) bisa membaca dan menulis," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi Anwardi Sigi, Selasa.
Anwar sudah pernah mengunjungi daerah terpencil yang sulit dijangkau serta mendapati anak-anak di sana belum bisa membaca dan menulis. Dia menyebut beberapa daerah terpencil yang membutuhkan fasilitas pendidikan, seperti Dusun Valamate di Desa Dombu serta Dusun Kalakadi Desa Soi, Kecamatan Marawola Barat; Dusun Vonggo di Desa Bakubakulu, Kecamatan Palolo;Bolatompi di Desa Lempe Lero, Kecamatan Kulawi Selatan; serta satu dusun di Desa Koja, Kecamatan Pipikoro.
Menurut dia, anak-anak usia sekolah dasar di daerah-daerah itu umumnya tidak bisa mengenyam pendidikan formal karena tinggal di daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas pendidikan.
"Ini bukan masalah anak-anak mau atau tidak belajar, tetapi masalah akses yang menyangkut dengan ketersediaan infrastruktur jalan dan infrastruktur pendidikan," kata dia.
Menurut dia, Dinas Pendidikan akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat untuk membuka kelas jauh bagi anak-anak di dusun-dusun terpencil yang belum bisamengenyam pendidikan formal.
"Untuk operasionalnya kami akan kerja sama dengan komunitas pegiat pendidikan, pemerhati pendidikan, serta mitra-mitra lainnya," kata dia.
Dinas Pendidikan, dia menjelaskan, akan menyiapkanguru pegawai negeri sipil dan guru honorer untuk mengajar di kelas-kelas jauh yang dibuka di daerah terpencil.
"Selain itu kami juga akan kerja sama dengan relawan," kata dia.
"Kami berharap penerimaan P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) ke depan agar dapat memprioritaskan guru yang dapat ditempatkan di wilayah terpencil," ia menambahkan.