REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengingatkan, moderasi adalah untuk mencari persamaan bukan mempertajam perbedaan.
Hal ini disampaikan Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Ahmad Solkan pada Pembukaan Sarasehan dan Dialog Umat Beragama dengan tema “Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat, pada Selasa (26/7/2022), seperti dalam siaran persnya.
Paman Birin menyebut, acara dialog ini sangatlah tepat untuk menjadi perhatian kita bersama. Mengingat, ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan bukan mempertajam perbedaan.
Menurut Paman Birin, kendati bangsa Indonesia lahir dengan begitu banyak keberagaman, namun senantiasa dapat hidup berdampingan dengan aman dan tenteram. Bahkan keberagaman itu yang menjadi modal untuk menopang pembangunan nasional.
“Tentu saja perbedaan bukanlah suatu persoalan, akan tetapi adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dan akan menjadi indah bila perbedaan tersebut dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. Oleh karena itu, keberagaman suku bangsa maupun agama, merupakan modal utama yang dapat menopang pembangunan nasional bagi penguatan ekonomi, politik dan kesejahteraan masyarakat,” kata Paman Birin.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengelola keberagaman ini dibutuhkan solusi yang dapat menciptakan kerukunan dan menghindarkan serta menjaga dari gesekan-gesekan yang mungkin muncul yang merupakan perbuatan dari beberapa kelompok yang ingin memecah belah persatuan yang selama ini tercipta.
Untuk itu, pemerintah akan senantiasa terus mendorong dan berupaya menjaga masyarakat Kalimantan Selatan khususnya, dapat selalu hidup harmonis, aman dan damai. Dimana hal ini tentunya didukung oleh partisipasi seluruh elemen masyarakat.
“Untuk menjaga tatanan kehidupan masyarakat kalimantan selatan tetap harmonis, aman, dan damai, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, tetapi perlu dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, lebih-lebih tokoh agama yang memang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Karena itu moderasi beragama menurutnya adalah ikhtiar dalam beragama di tengah kemajemukan dan salah satu upaya untuk membangun cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sementara itu, panitia pelaksana Sarasehan dan Dialog Umat Beragama, Rose Maulina dalam laporannya menyampaikan bahwa hasil pembahasan dalam dialog ini nantinya diharapkan dapat menjadi masukan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Sejumlah narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat ini adalah Perwakilan Kakanwil Kemenag Kalimantan Selatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat serta Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.