REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Namun, tindakan tersebut menuai kritik, baik di jagat maya maupun di lokasi seperti yang terjadi pada Senin (25/7/2022).
Di kawasan Taman Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, terlihat sejumlah remaja mengangkat poster yang berisi tulisan protes. Aksi protes dilakukan sekitar pukul 15.20 WIB tepatnya di zebra cross yang menjadi tempat ikonik anak-anak muda Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD). Poster-poster itu berisi tulisan "Created by the poor stolen by the rich" atau "Ruang berkreasi diakuisisi(?)."
Penggagas aksi Agana mengatakan tindakannya untuk mewadahai ekspresi anak-anak muda SCBD. "Kami ingin menyuarakan apa yang ingin disuarakan oleh anak-anak di sini. Kami juga ingin agar mereka yang berekspresi di sini tidak diambil oleh siapa pun," kata Agana kepada Republika.co.id di Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).
Selain acara ini, Agana menyebut akan mengadakan acara lain yang berkaitan dengan pentingnya menggunakan produk lokal. "Kami juga ingin memberi tahu bahwa kami juga menyuarakan produk-produk lokal," ujarnya.
Selain Agana, warga lain bernama Oliver (20 tahun) setuju dengan tindakan Baim Wong asalkan dia melibatkan anak muda yang berada di kawasan SCBD. "Ini kan bakal menjadi hak ciptanya Baim Wong, berarti melibatkan anak-anak sini juga dong. Kalau melibatkan, seharusnya anak-anak di sini dapat royalti," kata dia.
Menurut Oliver, tujuan Baim Wong baik agar anak muda bisa menghasilkan sebuah karya. "Sebenarnya oke saja, tidak ada masalah agar anak-anak di sini nongkrong bukan hanya nongkrong tidak jelas, bisa digunakan mungkin ikut sama Baim Wong," ucapnya.
Namun, warga lain Ian (22) Ian kurang setuju. Menurut dia, akan lebih elok jika Baim Wong memberikan hasil pendapatannya nanti kepada para pencetus fenomena Citayam Fashion Week.
"Istilahnya ada pembagian royalti atau bahasa sekarang bagi setengah, 50 persen ke yang mencetuskan Citayam Fashion Week. Yang saya tahu awalnya di TikTok Jeje dan Roy, baru Bonge. Lebih baik bagi dua," katanya.
Ian menilai jika tidak memikirkan royalti ini, dia khawatir akan nasib para pencetus fenomena tersebut. "Saya juga ngefans sama Baim Wong, tapi sebaiknya jangan lah, pencetusnya nanti gimana. Tersisihkan bahasanya," tambahnya.