Evi mengatakan hanya harga kopra yang sedikit bergerak turun dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.500 per kilogram. Evi mengatakan selalu memantau perkembangan harga di Surabaya, Jawa Timur, karena hasil pembelian yang dilakukan di Kota Ambon dijual lagi ke Surabaya.
"Jadi kami tetap memantau harga di Surabaya sebagai patokan untuk bertransaksi di Ambon," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Poli Jamlean, mengatakan bahwa patokan harga beberapa komoditas hasil perkebunan Maluku selama ini mengacu pada mekanisme pasar di Surabaya. Artinya, para pembeli yang ada di Kota Ambon ini selalu mengikuti perkembangan harga di pasar utama di Surabaya.
"Sebab hasil yang mereka beli dijual lagi ke Surabaya, dan hal itu sudah menjadi mekanisme pasar," kata Poli.