REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua menyatakan 70 orang warga daerah itu saat ini dilaporkan terkena penyakit deman berdarah dengue (DBD). Kepala Dinkes Kabupaten Asmat Jonathan Kambu mengakui terjadi peningkatan kasus DBD.
Saat ini DBD menyerang tiga distrik yakni Distrik Agast, Jetsy, dan Distrik Suru-suru. "Dari 70 kasus tercatat satu orang meninggal dan saat ini dua orang dirawat di RSUD Agast dan satu orang di rujuk ke RSUD Timika serta 14 orang rawat jalan," katanya kepada Antara saat dihubungi dari Jayapura.
Ia menjelaskan status kejadian luar biasa (KLB) DBD di Kabupaten Asmat terjadi sejak 18 Juni 2022 lalu. Dinkes Asmat saat ini terus melakukan edukasi ke masyarakat sekaligus dilakukan pengasapan serta pemberian obat pembunuh jentik nyamuk.
"Petugas kesehatan terus mendatangi rumah warga untuk mengedukasi agar bak-bak penampungan air ditutup agar tidak menjadi sarang nyamuk," kata Jonathan Kambu.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Asmat, Darsono, mengakui cukup kesulitan saat meminta masyarakat menerapkan 3M karena sulitnya mendapatkan air bersih. Rata-rata masyarakat di Asmat menyimpan air hujan di dalam tandon, ember, atau tempat apa saja yang bisa menampung air bersih yang didapat saat hujan turun. Pihaknya mengaku dilematis untuk meminta masyarakat membuang air yang mereka tampung saat diketahui ada jentik nyamuk sehingga berharap agar tempat penampungan air ditutup.