Kamis 21 Jul 2022 19:13 WIB

Dekranas Dorong Percepatan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Kreatif Wastra

pesona kain wastra nusantara menginspirasi para desainer lewat karya mereka

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sebagai mitra pemerintah terus berupaya mendorong pelaku usaha UMKM dalam peningkatan produk kerajinan berbasis kearifan lokal yang berdaya saing sehingga bisa menembus pasar global.
Foto: istimewa
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sebagai mitra pemerintah terus berupaya mendorong pelaku usaha UMKM dalam peningkatan produk kerajinan berbasis kearifan lokal yang berdaya saing sehingga bisa menembus pasar global.

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sebagai mitra pemerintah terus berupaya mendorong pelaku usaha UMKM dalam peningkatan produk kerajinan berbasis kearifan lokal yang berdaya saing sehingga bisa menembus pasar global.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas, Maria Anna Plate dalam acara Webinar Digitalk dengan tema "Bersama Dekranas, Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Kreatif Wastra", di Medan 20 Juli 2022. 

Baca Juga

Anna Plate mengatakan, pesona kain wastra nusantara yang memiliki makna dan cerita pada setiap lembarnya menginspirasi para desainer untuk mengaplikasikannya dalam rancangan busana mereka. Contohnya Ulos Toba sebagai salah satu wastra Nusantara dan karya terbaik provinsi Sumatera Utara.

Selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021 serta pengembangan lima destinasi wisata super prioritas dalam mendukung ekonomi kreatif,  Ulos memiliki kekuatan sendiri yang bisa dipromosikan sebagai salah satu daya tarik kreatif. Makna kain ulos pun kini telah berkembang luas menjadi sumber perekonomian masyarakat Batak Toba.

"Kita juga mendorong perluasan akses pasar bagi produk kerajinan Indonesia secara digital, peningkatan hubungan kemitraan serta kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional dalam bidang industri  kerajinan, serta mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai produk asli daerah," tegas Anna Plate. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary mengatakan eksistensi Sumatera Utara ditunjukan dengan adanya produk-produk wastra, kecintaan dan kebanggan masyarakat Sumatera Utara, yakni kain ulos. Kain legendaris ini telah eksis sejak abad ke-14 dan selalu menjadi simbol perjalanan hidup Suku Batak, sekaligus lambang kasih sayang maupun penghormatan.

"Teman-teman pelaku UMKM Sumatera Utara ataupun para pengrajin tenun kemarin pada masa pandemi pasti sempat mengalami kesulitan. Pemerintah hadir untuk mendukung dan peningkatan UMKM nasional. Salah satunya ada program digiKU, Pasar Digital UMKM, Pembebasan PPh Final, Aplikasi Pengadaan LKPP hingga Bantuan Presiden Produktif," kata Septriana.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Aspan Sofian mengatakan wastra merupakan kain tradisional dan salah satu kekayaan nasional yang bernilai ekonomi tinggi yang harus terus dikembangkangkan. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan yang sangat tinggi di dunia. Produk wastra unggulan merupakan hasil dari cipta karya seni yang diekspresikan dengan motif kain.

"Semua ini dikerjakan oleh pelaku UKM wastra. Dengan adanya gerakan BBI diharapkan menjadi lokomotif untuk membangkitkan ekonomi yang terpuruk selama pandemi. UKM wastra optimis dapat melewati itu semua lantaran dunia pasar yang menjajikan. Oleh karena itu, Dekranasda Sumatera Utara berkomitmen terus mendampingi pelaku UKM dalam mengembangkan dan mempromosikan wastra Indonesia," tutup Aspan.

Acara Digitalk ini berlangsung secara hybrid dan turut dihadiri Anggota Bidang Promosi dan Humas Dekranasda, Sally Giovani; Perancang Busana dan Tekstil Artis, Merdi Sihombing; Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Fahriza serta Head of Public and Goverment Relations Tokopedia, Hilmi Adrianto. Hadir juga secara online melalui zoom para pengurus Dekranas Dina Ikchsan, Barbara Golose, Dewi Assaad, Lina B Nasution, Ranti kartakusuma, dan Natali Djody.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement