Kamis 21 Jul 2022 18:51 WIB

Keputusan Pertahankan Suku Bunga Acuan Dinilai akan Jaga Pemulihan Ekonomi

Suku bunga acuan di level 3,5 persen sudah bertahan sejak 17 bulan terakhir.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap sebesar 3,50 persen.
Foto:

BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen karena inflasi inti masih terjaga. Selain itu, bank sentral turut mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG bulan Juli 2022 dengan cakupan triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Kendati begitu, BI terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, dan suku bunga. Perry menuturkan inflasi inti pada bulan Juni 2022 tercatat masih berada pada level yang rendah, yakni 2,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Inflasi inti adalah inflasi yang mencerminkan antara keseimbangan permintaan dan penawaran di dalam ekonomi nasional. Dengan demikian, kata dia, inflasi inti yang sebesar 2,63 persen (yoy) menunjukkan meskipun permintaan di dalam negeri meningkat tetapi masih terpenuhi dengan kapasitas produksi nasional.

"Di sinilah mengapa tekanan-tekanan inflasi dari fundamental yang tercermin pada inflasi inti masih terkelola," ungkapnya.

Maka dari itu, dirinya optimistis inflasi inti masih akan terjaga dalam target BI pada keseluruhan tahun 2022. Yakni pada rentang 2 persen sampai 4 persen atau tidak akan melebihi level 4 persen.

Keputusan BI menahan suku bunga acuan membuat Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup terkoreksi. IHSG ditutup melemah 10,61 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.864,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,39 poin atau 0,25 persen ke posisi 971,55.

"RDG BI menetapkan untuk menahan suku bunga sebesar 3,5 persen yang telah ditetapkan sejak Februari 2021. Suku bunga ini menjadi upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Di sisi lain, tidak adanya kenaikan suku bunga akan melemahkan rupiah terhadap mata uang dolar AS sehingga memberikan dampak negatif bagi emiten dengan utang berdenominasi dolar AS," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam ulasannya.

photo
Pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2021. - (Tim infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement