REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengemudi transportasi umum baik daring maupun konvensional di Jakarta Barat berharap masih bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara langsung sebagai pilihan alternatif atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina. Salah satunya sopir taksi bernama Mislam yang berharap masih bisa membeli BBM jenis Pertalite secara langsung atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina.
"Kalau memang itu diberlakukan silakan diberlakukan, tetapi untuk transportasi umum alangkah baiknya masih bisa membeli BBM bersubsidi dengan uang tunai, " kata Mislam saat ditemui di Jakarta Barat, Rabu (20/7/2022).
Dia mendukung rencana penerapan aplikasi MyPertamina untuk mencegah mobil mewah menggunakan BBM bersubsidi. Namun, Mislam merasa keberatan jika ikut diwajibkan melakukan registrasi melalui MyPertamina agar bisa membeli BBM bersubsidi.
Alasan Mislam karena kalau menggunakan aplikasi MyPertamina harus mengisi saldo terlebih dahulu untuk bisa membeli BBM bersubsidi. Sementara itu, sopir angkutan kota lain, Zaenudin, berharap rencana penerapan MyPertamina bisa dilakukan secara bertahap.
"Harapannya rencana penerapan MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus," tutur Zaenudin.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat Jakarta dan Bekasi, termasuk sopir angkot seperti dirinya tidak kaget ketika rencana penerapan tersebut diberlakukan. Dia juga menyarankan agar pengemudi transportasi umum baik daring maupun konvensional bisa mendatangi SPBU saja untuk melakukan pendaftaran MyPertamina secara langsung sehingga lebih mudah untuk bisa membeli BBM bersubsidi.
Dalam kesempatan terpisah, pengemudi transportasi daring bernama Santim berharap para sopir transportasi umum diberikan kemudahan dan kelonggaran dalam pembelian BBM bersubsidi. "Kalau bisa saya berharap beli langsung dengan uang tunai atau kartu debit masih bisa dan melalui aplikasi MyPertamina sebagai pilihan lainnya juga bisa," tutur Santim.