Selasa 19 Jul 2022 16:31 WIB

Warga Terdampak Banjir Kabupaten Garut yang Mengungsi Mulai Kembali ke Rumah

Sebagian warga korban banjir masih mengungsi akibat rumahnya rusak berat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Petugas membersihkan material banjir dan melakukan penyemprotan disinfektan di Kampung Sudika Indah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (19/7/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
Petugas membersihkan material banjir dan melakukan penyemprotan disinfektan di Kampung Sudika Indah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (19/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan warga terdampak bencana banjir yang mengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Warga yang masih mengungsi hanya yang rumahnya mengalami kerusakan berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman, mengatakan, total warga yang mengungsi akibat bencana yang terjadi pada Jumat (15/7/2022) 242 KK atau 785 jiwa. Namun, sejak Sabtu (16/7/2022) warga yang mengungsi sudah berkurang signifikan.

Baca Juga

"Pengungsi sudah banyak yang kembali pulang," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/7/2022).

Menurut dia, mayoritas warga mengungsi hanya semalam saat terjadi bencana. Setelah itu, mereka kembali ke rumahnya untuk melakukan pembersihan. Alhasil, angka warga yang mengungsi telah turun secara drastis.

Kendati demikian, Daris belum bisa memastikan jumlah warga yang masih mengungsi saat ini. Ia memperkirakan, pengungsi sudah seluruhnya kembali ke rumah masing-masing pada Selasa malam.

"Mungkin masih ada beberapa yang mengungsi, terutama yang rumahnya rusak. Tapi mereka mengungsi di rumah kerabat," kata dia.

BPBD Kabupaten Garut juga telah melakukan pendataan rumah yang harus direlokasi. Namun, Daris belum bisa menyebutkan jumlah warga yang harus direlokasi, lantaran data yang ada mesti diverifikasi terlebih dahulu.

"Lokasi utamanya yang harus direlokasi itu di wilayah perkotaan. Soalnya kalau di sana terus, akan terkena terus. Salah satu upaya mitigasinya ya harus pindah," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, berdasarkan hasil kajian sementara, terdapat beberapa rumah yang harus direlokasi. Sebab, apabila wilayah itu masih dijadikan permukiman, warga pasti akan terdampak banjir bandang kembali.

"Ini dalam proses negoisasi dan penjelasan kepada masyarakat agar mereka mau direlokasi," kata dia.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menyediakan kontrakan untuk warga yang harus direlokasi. BNPB juga akan menyalurkan bantuan dana untuk kebutuhan warga mengontrak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement