Selasa 19 Jul 2022 14:04 WIB

Kepulangan Jamaah Haji Pengaruhi Kasus Puncak Covid-19 di Akhir Juli

Beberapa jamaah haji yang pulang ke Tanah Air terkonfirmasi positif Covid-19.

Jamaah haji kloter pertama tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jamaah haji kloter pertama tiba di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prediksi puncak kasus COVID-19 di Indonesia pada akhir Juli 2022 dapat berubah karena pengaruh importasi kasus yang dibawa jamaah haji ke Tanah Air. "Kita lihat dengan pulangnya jamaah haji, kita lihat profilnya, mungkin agak berubah, karena memang jamaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena (terkonfirmasi positif ) COVID-19," kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda peluncuran kit diagnostik molekuler BioColoMelt-Dx di RS Darmais Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Namun, Budi belum menyampaikan secara spesifik jumlah jamaah haji Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19. Budi mengatakan, Kemenkes bersama sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan puncak kasus COVID-19 di Indonesia terjadi pada akhir Juli 2022 mencapai 20.000 lebih kasus aktif.

Baca Juga

Semula, prediksi itu diukur berdasarkan pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan sebagai negara asal penyebaran varian BA.4 dan BA.5 di sejumlah negara, termasuk di Indonesia yang kini mencapai 81 persen lebih kasus. Kenaikan kasus di Afrika Selatan dalam sebulan terakhir, kata Budi, hanya sepertiga dari kenaikan kasus di puncak Omicron BA.1. 

Hospitalisasi atau pasien yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari puncak Omicron. Jika Indonesia meniru pola yang terjadi di Afrika Selatan, kata Budi, diperkirakan puncak kasus di Tanah Air mencapai 30 persen dari puncak Omicron, atau setara 20.000-an pasien dan setelah itu akan turun kembali.

"Kalau sementara kita lihat sampai sekarang, BA.4 dan BA.5 masih lebih tinggi kenaikannya," katanya.

Kalau dibandingkan dengan negara lain, kata Budi, India kenaikannya hampir serupa dengan Indonesia. Peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 yang lebih tinggi justru melanda Inggris, Portugal, Amerika dan Jepang. "Prancis dan Amerika sudah di atas 100.000 kasus, termasuk Singapura, Jepang," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan Budi Sylvana yang dikonfirmasi terkait jumlah jamaah haji Indonesia yang tertular COVID-19, belum memberikan komentar hingga tenggat pengiriman berita ke meja sunting.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement