REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan, dibutuhkan kesetaraan kualitas antara sekolah negeri dan swasta sehingga opsi edukasi juga semakin banyak. Maka dari itu, kata Emil, perbaikan jangan lagi terfokus pada sekolah negeri. Harus ada kesetaraan, agar anak-anak berprestasi juga tersebar di sekolah swasta.
"Nantinya membawa kesetaraan (equalizing) baik di negeri maupun swasta," kata Emil, Selasa (19/7/2022).
Emil mengatakan, setelah dilakukan perubahan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang ditempuh melalui 3 mekanisme, yaitu zonasi dengan kuota minimal 90 persen dari total daya tampung sekolah, 5 persen jalur prestasi, dan 5 persen jalur perpindahan tugas orang tua, banyak siswa yang merasa kecewa ataupun sedih karena tidak bisa masuk ke sekolah negeri.
Padahal, keadaan dan prestise sekarang ini sudah bergeser jauh dari metode PPDB terdahulu, yang mengandalkan nilai ujian nasional untuk masuk negeri.
"Sekarang kan banyak yang menggunakan zonasi. Ya tentu zonasi bukan prestasi, itu memang kondisi. Nah, oleh karena itu kita ingin juga meyakinkan bahwa sebenarnya lembaga pendidikan swasta ini baik dan berkualitas," ujarnya.
Meski begitu, Emil tidak menampik fakta bahwa selain kualitas, keadaan finansial keluarga juga menjadi faktor utama dalam memilih sekolah. Sebab, tak dipungkiri, biaya sekolah negeri lebih murah dibandingkan sekolah swasta.
"Maka dari itu, peran konkret pemerintah yang sudah kami lakukan adalah memberikan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan atau BPOPP. Semacam Dana Bos yang diberikan untuk SMA atau SMK baik negeri maupun swasta," kata Emil.
Harapannya, lanjut Emil, sekolah bisa menyesuaikan SPP agar lebih terjangkau. Syukur-syukur bisa dijadikan program beasiswa bagi yang tidak mampu tapi tentunya punya kelayakan untuk memperoleh beasiswa.
Emil juga memastikan, seluruh elemen pemerintah juga bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah swasta. Seperti cabang dinas serta pengawas sekolah di tiap wilayah yang membina standarisasi kualitas sesuai dengan standar nasional pendidikan yang harus dimiliki sekolah.
"Jadi sekarang, saya ingin mengajak adik-adik di sini untuk ikut membantu pemerintah menciptakan equalizing negeri dan swasta ini. Anak-anak yang masuk swasta harus dibesarkan hatinya, dan adik-adik yang memang bersekolah di swasta harus menunjukkan prestasi yang unggul," ujarnya.