Senin 18 Jul 2022 14:04 WIB

Skybridge Bojonggede Masih Proses Pembangunan

Diharapkan skybridge ini bisa selesai pada Oktober mendatang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menyelesaikan pembangunan skybridge (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembangunan skybridge (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Skybridge di kawasan Stasiun Bojonggede dan Terminal Tipe C Bojonggede masih dalam proses pembangunan oleh Pemerintah Pusat, melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Diharapkan skybridge ini bisa selesai pada Oktober mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridho, menjelaskan tujuan utama dibangunnya skybridge ini ialah bagaimana pemerintah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga

“Terutama kaitan di sana sering terjadi keramaian atau crowded. Kemudian penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) bisa lebih terpusat,” kata Agus Ridho kepada Republika.co.id, usai peluncuran Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU’e), Senin (18/7).

Kendati demikian, Agus belum mengetahui secara pasti berapa presentase pembangunan skybridge Bojonggede. Sebab anggaran dan kontrak dari pembangunan tersebut merupakan wewenang Pemerintah Pusat.

Di samping itu, lanjut Agus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah mengupayakan penataan Terminal Tipe C Bojonggede. Dimana sebelumnya sudah ada pihak swasta yang ingin membangun. “Tapi ternyata tidak jadi. Sehingga dampak ini kami masih berusaha supaya penataan terminalnya pun bisa dilakukan,” jelasnya.

Menurutnya, dalam penataan kawasan terminal nanti harus ada park n ride dengan kapasitas yang besar. Ini yang menjadi PR agar kawasan terminal bisa ditata bersamaan dengan dibangunnya skybridge Bojonggede.

“Kalau persisnya (nilainya) berapa, yang pasti besar. Karena kita rencana di sana punya empat lantai. Bisa menampung kendaraan roda dua dan roda empat,” ucapnya.

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jumardi, menyebutkan skybridge Bojonggede sendiri, sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp 16,5 miliar melalui anggaran BPTJ Tahun 2022. Sementara Pemkab Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan. 

Keberadaan skybridge tersebut diharapkannya akan dapat mengurangi kesemrawutan kondisi lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede seperti yang kerap terjadi saat ini. Dimana skybridge ini akan membentang sepanjang 243 meter dengan lebar tiga meter menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Terminal Angkutan Tipe C Bojongede. 

Jumardi mengatakan, pada masing masing ujungnya baik dari sisi stasiun dan terminal akan dilengkapi dengan area semacam hall. Di sisi stasiun hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musholla, tapping gate dan ruangan loket. Sementara itu hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet dan musholla.

“Upaya untuk mencari solusi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan di sekitar Stasiun Bojonggede sudah sejak lama menjadi perhatian bersama baik oleh Pemerintan Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor,” ucapnya.

Perhatian tersebut mulai mengerucut pada November tahun lalu dengan dilakukannya MoU antara BPTJ, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Mou itu  menyepakati Pemerintah Pusat melalui BPTJ akan memberikan dukungan pembangunan jembatan layang penghubung Stasiun KRL Bojonggede dengan Terminal Angkutan Tipe C Bojonggede dengan pembiayaan APBN.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement