REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Pemerintah Provinsi Papua Barat menegur keras para kepala daerah yang cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah. "Kami memberikan teguran keras kepada para penyelenggara negara dalam hal ini bupati dengan nilai daerah tiga terendah," ujar Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw di Manokwari, Ahad (17/7/2022).
Paulus menyebut tiga daerah di Papua Barat yang masih rendah cakupan vaksinasinya yakni Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Maybrat. "Semoga teguran kami membuat kepala daerah bisa bekerja sungguh-sungguh melaksanakan kebijakan-kebijakan berkaitan vaksinasi. Semua bergantung pemimpinnya," kata Paulus.
Ia meyakini jika kepala daerah bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk menjalani vaksinasi Covid-19 maka capaian vaksinasi bisa berjalan baik. Di Papua Barat, masih ada masyarakat yang tidak ingin mendapatkan vaksinasi karena merasa daya tahan tubuhnya kuat terhadap penyakit Covid-19.
Selain itu, ada beberapa kasus dimana seseorang terindikasi Covid-19 namun saat ditangani tim medis yang bersangkutan meninggal dunia. "Akhirnya yang dituding itu pemerintah. Mereka menuntut bayar ganti rugi karena masyarakatnya dianggap sengaja dimatikan," jelas Paulus.
Ada juga isu lain yang berkembang yakni vaksinasi dianggap sebagai alat untuk membasmi habis masyarakat Papua keturunan asli Melanesia. Paulus menduga isu-isu seperti ini sengaja diciptakan beberapa pihak sehingga untuk mencegah hal ini berlanjut sekaligus untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19, maka kepala daerah wajib meyakinkan masyarakatnya.
"Karena itu semua tergantung pemimpinnya. Kalau pemimpinnya bisa memberikan keyakinan, saya yakin pula masyarakat bisa mengikuti dengan baik," terangnya.
Hingga 4 Juli 2022, jumlah orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis penguat di Papua Barat sudah mencapai 102.645 atau 12,6 persen dari 797.402 sasaran penduduk Papua Barat. Sementara cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 511.104 orang atau 64,1 persen, dan dosis kedua mencapai 370.312 orang atau 46,4 persen.
"Dari 13 Kabupaten dan Kota di Papua Barat cakupan vaksinasi Covid-19 terendah di Kabupaten Pegunungan Arfak, yakni dosis pertama 403 orang, dosis kedua 351 orang dan dosis ketiga atau penguat sebanyak 40 orang atau 0,1 persen dari 29.822 sasaran penduduk di daerah itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan.