REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE -- Tim SAR gabungan menghentikan pencarian nelayan yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (9/7) di perairan Cilallang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Kepala Seksi Operasi Basarnas Kabupaten Mamuju Muhammad Faturahman, Jumat malam menyampaikan, setelah tujuh hari dengan hasil nihil, tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian nelayan hilang tersebut.
"Pada Jumat petang sekitar pukul 18.00 WITA atau hari ketujuh setelah nelayan bernama Bakri (41) dilaporkan hilang, tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian dengan hasil nihil," kata Muhammad Faturahman.
Penghentian pencarian nelayan hilang tersebut lanjut Muhammad Faturahman, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi teknis operasi SA dan tidak ditemukannya tanda-tanda korban.Berdasarkan hasil kesepakatan antara tim SAR gabungan dengan pihak keluarga korban serta aparat setempat, korban dinyatakan hilang, dan operasi SAR dinyatakan selesai dan disepakati untuk diusulkan ditutup.
"Kepada unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke instansi organisasi masing-masing. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ini," ujar Muhammad Faturahman.
Namun, jika ada tanda-tanda nelayan hilang tersebut ditemukan, maka upaya pencarian bisa dibuka kembali."Upaya pencarian bisa dibuka kembali, jika ada tanda-tanda keberadaan nelayan yang dilaporkan hilang tersebut," kata Muhammad Faturahman.
Nelayan bernama Bakri itu, dilaporkan hilang oleh keluarganya, saat pergi melaut pada Sabtu subuh (9/7) sekitar pukul 05.00 WITA.Kemudian, pada pukul 09.00 WITA seorang nelayan lain mendapatkan perahu korban terombang-ambing di tengah laut dan langsung melaporkan kejadian tersebut.
Selanjutnya, Tim Rescue Basarnas Mamuju bersama unit siaga SAR Polewali Mandar, Polres Majene, Kodim 1401, BPBD, PMI, PSC 119 Majene dan Polewali Mandar dibantu masyarakat setempat dan keluarga korban melakukan penyisiran di lokasi hilangnya nelayan tersebut.