Jumat 15 Jul 2022 16:16 WIB

Bupati: Proyek JJLS Bantul-Gunung Kidul Tumbuhkan Ekonomi Warga

Bupati Bantul sebut proyek Jalur Jalan Lintas Selatan bantu tumbuhkan ekonomi warga.

Pengendara sepeda motor melintas saat uji coba pembukaan Jembatan Kretek II di Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (29/4/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan uji coba pembukaan Jembatan Kretek II sepanjang 2.015 meter yang menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) pada tanggal 29 April hingga 6 Mei 2022 mendatang. Bupati Bantul sebut proyek Jalur Jalan Lintas Selatan bantu tumbuhkan ekonomi warga.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Pengendara sepeda motor melintas saat uji coba pembukaan Jembatan Kretek II di Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (29/4/2022). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan uji coba pembukaan Jembatan Kretek II sepanjang 2.015 meter yang menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) pada tanggal 29 April hingga 6 Mei 2022 mendatang. Bupati Bantul sebut proyek Jalur Jalan Lintas Selatan bantu tumbuhkan ekonomi warga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kelok 18 yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Gunung Kidul akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar.

"JJLS itu proyek pemerintah pusat, dan kami diminta untuk membantu meng-clear-kan tanahnya bersama Pemerintah Daerah DIY, dan tentu JJLS ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Bantul," katanya di Bantul, Jumat.

JJLS di wilayah Bantul telah terbangun dari barat atau wilayah Srandakan yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo hingga wilayah Parangtritis, Kretek, yang berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul.

Rencananya pemerintah pusat akan melanjutkan pembangunan JJLS di DIY dari Bantul ke Gunung Kidul dengan jalan kelok 18 mengikuti kondisi perbukitan, direncanakan proyek pemerintah tersebut selesai pada 2024.

Bupati mengatakan, keberadaan JJLS kelok 18 akan berdampak pada kebangkitan ekonomi karena selain terdapat rest area, spot wisata, jalur tersebut juga akan dilalui kendaraan dari dan menuju ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulon Progo dari jalur selatan.

"Berarti ada mobilitas manusia yang semakin banyak, mobilitas manusia yang besar bisa kita memanfaatkan untuk mewujudkan bangkitan-bangkitan ekonomi baru," katanya.

Apalagi kata dia, di sepanjang JJLS tersebut akan dibangun rest area, warung kuliner, serta objek pariwisata, sehingga mendorong masyarakat untuk menangkap potensi ekonominya.

"Adanya kerumunan orang, mobilitas orang itu pasar, tergantung kita pemanfaatan dari sisi mana," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement