Rabu 13 Jul 2022 23:55 WIB

Polisi Selidiki Tewasnya Pekerja Stasiun KA Sukabumi

Sebelum ditemukan tewas di ruang genset, pekerja stasiun sempat lakukan pemeriksaan

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.  Unit Reskrim Polsek Cikole, Resor Sukabumi Kota, menyelidiki tewasnya pekerja harian lepas Stasiun Kereta Api Sukabumi, Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang jasadnya ditemukan tergeletak di gudang genset stasiun ini, Rabu.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah. Unit Reskrim Polsek Cikole, Resor Sukabumi Kota, menyelidiki tewasnya pekerja harian lepas Stasiun Kereta Api Sukabumi, Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang jasadnya ditemukan tergeletak di gudang genset stasiun ini, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Unit Reskrim Polsek Cikole, Resor Sukabumi Kota, menyelidiki tewasnya pekerja harian lepas Stasiun Kereta Api Sukabumi, Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang jasadnya ditemukan tergeletak di gudang genset stasiun ini, Rabu.

"Dari hasil penyelidikan, korban diketahui berinisial S (57), warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, yang merupakan pekerja harian lepas di Stasiun KA Sukabumi," kata Kapolsek Cikole Kompol NR Subarna di Sukabumi, Rabu.

Menurut Subarna, informasi yang dihimpun pihaknya dari sejumlah saksi, pada Selasa, (12/7) malam S bersama adiknya sempat melaksanakan tugas memeriksa sinyal KA dan setelah menjalankan tugasnya itu kakak beradik ini pun memilih beristirahat di gudang genset milik Stasiun KA Sukabumi.

Dirasa lelah, korban pun sempat berkata kepada adiknya ingin tidur lebih awal karena pada esok harinya harus kembali bertugas, sebab S harus secara rutin memeriksa dan memperbaiki alat di stasiun. Namun, pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, adik korban mencoba membangunkan kakaknya yang terlihat masih tidur di gudang genset.

Akan tetapi saat S dibangunkan tidak ada respons sama sekali. Melihat kakaknya sudah terbujur kaku, adiknya kemudian melaporkan kasus ini kepada petugas keamanan Stasiun KA Sukabumi yang kemudian diteruskanke Polsek Cikole.

"Menerima laporan itu, kami bergegas ke lokasi dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban untuk menyelidiki penyebab kematiannya. Saat kami meminta izin untuk dilakukan autopsi, pihak keluarga korban menolaknya dan menganggap kematian S adalah suratan takdir," tambahnya.

Subarna mengatakan setelah insiden tersebut diselidiki dan pihak keluarga membuat surat penolakan autopsi jasad pria kelahiran Bandung, Jabar, jenazah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement