Rabu 13 Jul 2022 15:46 WIB

Olahan Daun Kelor Flores Ikut Dipamerkan dalam Sherpa G20 di Labuan Bajo

Kelor dapat diolah menjadi bubuk teh, kopi, hingga garam.

Daun kelor. Terdapat dua jenis kelor di NTT, yakni kelor hijau dan merah yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman pada tahun 2019.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Daun kelor. Terdapat dua jenis kelor di NTT, yakni kelor hijau dan merah yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman pada tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Potensi kelor dari Flores turut dipamerkan dalam Sherpa G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlangsung sejak 10-13 Juli 2022. Pendiri New Eden Moringa, Lieta Isomortana, membawa serta produk olahan kelor miliknya untuk diperkenalkan kepada para delegasi G20 dalam pameran UMKM sejak Senin.

Lieta telah rajin mengonsumsi kelor sejak tinggal di Australia. Perempuan berusia 47 tahun itu pun memutuskan untuk menciptakan produk olahan kelor dari NTT pada 2019 ketika pindah ke Labuan Bajo.

Baca Juga

Lieta mencoba peruntungan dengan mengolah kelor menjadi bubuk, seperti yang pernah dia gunakan di Australia. Tak sendiri, Lieta mengajak pula para ibu dari Labuan Bajo untuk mengolah kelor.

Keberuntungan berpihak pada Lieta. Kini, Lieta memiliki merek New Eden Moringa yang merupakan produk olahan daun kelor dari para petani Flores.

Kelor pun diolah menjadi bubuk teh, kopi, hingga garam. Produknya itu telah dikirim hingga ke 15 negara. Melalui kegiatan Sherpa G20, Lieta berharap produknya semakin dikenal.

"Saya berharap lebih banyak negara yang mengenal kelor NTT, sehingga pangsa pasar di luar negeri pun makin bertambah," ujar Lieta di Labuan Bajo, Rabu (13/7/2022).

Kelor merupakan sumber pangan fungsional yang mengandung nutrisi dan senyawa bioaktif tinggi. Terdapat dua jenis kelor di NTT, yakni kelor hijau dan merah yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman pada tahun 2019.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT juga menargetkan mengekspor daun kelor sebanyak 1.000 ton per tahun ke Afrika. Kelor dikenal juga sebagai marungga (Moringa oleifera L).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement